0 Komentar

Makalah Tafsir Tarbawi (Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah QS. Ar Rum Ayat 21)

Makalah Tafsir Tarbawi (Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah QS. Ar Rum Ayat 21)

Link Download Power Point


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang

Peningkatan mutu kehidupan dapat dicapai dengan berbagai cara, antara lain dengan pendidikan yang baik dan berkualitas dan penanaman nilai moral ke dalam sikap dan prilaku individu. Dimana semua itu dapat dicapai dari sebuah keluarga. Keluarga merupakan awal dari sebuah kehidupan. Dalam agamapun islam mengajarkan untuk membentuk keluarga. Islam mengajak manusia untuk hidup dalam naungan keluarga, karena keluarga seperti gambaran kecil dalam kehidupan stabil yang menjadi pemenuhan keinginan manusia tanpa menghilangkan kebutuhannya. Dalam mewujudkan keluarga pun di capai dengan melakukan apa yang di sebut dengan pernikahan atau perkawinan.

Untuk mencapai suatu keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah seperti diharapkan Nabi dan rasul mungkin tidaklah mudah tetapi jika ada kemauan untuk memperbaikinya bisa di mulai dari sekarang. Karena bagi Allah swt tidak ada kata terlambat untuk berubah ke arah yang benar. Suatu keluarga yang baik di mulai dari perkawinan atau pernikahan yang  baik pula. Pada dasarnya pernikahan merupakan salah satu cara seseorang untuk mengindari perbuatan zina. Dimana kita juga dapati bahwa semua agama langit mengharamkan dan memerangi yang namanya perzinaan.

Terakhir adalah agama Islam, yang dengan sangat keras melarang dan mengancam pelakunya. Hal ini di karenakan zina menyebabkan simpang siurnya suatu keturunan, terjadinya kejahatan terhadap keturunan, dan  juga yang akan menyebabkan berantakannya sebuah keluarga, hingga tercerabutnya akar kekeluargaan dengan menyebarnya penyakit menular, merajalelanya nafsu, dan maraknya kebobrokan moral. Maha besar Allah swt.

B.      Judul makalah

Makalah Tafsir Tarbawi (Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah QS. Ar Rum Ayat 21)

C.      Naskh dan arti QS. Ar-rum ayat 21

وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنۡ خَلَقَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٰجٗا لِّتَسۡكُنُوٓاْ إِلَيۡهَا وَجَعَلَ بَيۡنَكُم مَّوَدَّةٗ وَرَحۡمَةًۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ ٢١

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”

D.      Mengapa penting untuk di kaji

Karena di dalam Qur’an Surat Ar-Rum ayat 21 di terangkan bahwasanya di dalam membangun dan membina sebuah keluarga, kita diharapkan memperhatikan dengan penuh kejelasan terhadap berbagai tugas terpenting dan tujuan berkeluarga menurut Islam.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Teori

Sakinah dalam bahasa Arab memiliki arti kedamaian, tenang, tentram dan aman. Makna kata sakinah dalam pernikahan tersebut dapat diartikan sebagai seorang laki-laki dan istri harus bisa membuat pasangannya merasa tentram, tenang, nyaman dan damai dalam menjalani kehidupan bersama supaya sebuah rumah tangga bisa langgeng.

Mawaddah dalam bahasa indonesia bisa diartikan cinta atau sebuah harapan. Ketika menjalin sebuah pernikahan, cinta adalah hal utama yang harus ada padanya. Ketika hubungan sudah berjalan dan mendapatkan rasa nyaman, saat itu juga cinta yang sudah sudah ada akan tumbuh menjadi cinta yang semakin besar dan kuat. Adanya cinta itu akan sangat bermanfaat dalam kehidupan kedua pasangan.

Wa rahmah tidaklah jauh dari kata sakinah dan mawaddah. Sebab ketiga kata ini memiliki sebuah hubungan yang saling berkaitan. Wa rahmah dalam bahasa indonesia dapat diartikan “dan kasih sayang”. Dalam menjalin hubungan keluarga, rasa kasih sayang merupakan inti dari banyak faktor yang harus ada, dengan adanya rasa kasih sayang, keluarga tersebut bisa menjadi lebih harmonis dan memperoleh sebuah kebahagiaan.

 Sakinah, mawaddah, wa rahmah merupakan sebuah pokok yang harus ada dalam menjalin kehidupan berkeluarga. Agar kehidupan suami isteri menjadi aman, tentram dan damai, kedua belah pihak (suami isteri) diharuskan untuk saling pengertian, saling mencintai, saling menjaga, saling memberi kepercayaan dan kasih sayang sepenuhnya.

B.      Tafsir

1.     Tafsir Al-Azhar

Pangkal ayat ini boleh ditafsirkan dengan dua jalan penafsiran. Pertama kita pakai tafsir yang terbiasa, yaitu bahwa insan pertama di muka bumi ialah nenek moyang manusia yang bernama Nabi Adam. Tetapi tidak salah kalau kita menyimpang  daripada tafsir yang biasa itu, kalau kita ingat yang dibahaskan “Dia ciptakan untuk kamu” itu adalah buat seluruh manusia, bukan untuk satu orang nenek yang bernama Adam. Teranglah bahwa yang diambil dari baagian badanya untuk jadi isterinya itu hanyalah Nabi Adam saja. Adapun keturunan Nabi Adam, anak-anak, cucu-cucu dan cicit Nabi Adam yang telah bertebaran diseluruh permukaan bumi ini, tidaklah seoran juga lagi yang isterinya diambilkan Tuhan dari bagian badanya. Di dalam suran ke-32, As-sajdah ayat 7 dan 8 jelas sekali bahwa yang dijadikan langsung dari tanah hanya adam (ayat 7) adapun keturunan Adam diciptakan dari saripati air yang lemah, yaitu mani (ayat 8).

2.     Tafsir Al-Maraghi

Di antara tanda-tanda yang menunjukan adanya hari berbangkit dan dikembalikannya kalian kepada-Nya, ialah bahwa Dia menciptakan bagi kalian isteri-isteri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian merasa tentram dengannya, dan Dia menciptakan diantara kalian rasa cinta dan kasih sayang supaya kehidupan rumah tangga kalian dapat lestari dalam tuntunan yang sempurna.

3. Tafsir Al-Mishbah

Ayat Di atas menguraikan tentang perkembangbiakan manusia serta bukti kuasa dan rahmat dalam hal tersebut. Ayat diatas melanjutkan pembuktian bahwa : Dan juga diantara tanda tanda kekuasaanya adalah dia menciptakan untuk kamu secara khusus pasangan pasangan hidup suami atau istri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu tenang dan tentram serta cenderung kepadanya yakni kepada masing-masing pasangan itu, dan dijadikannya kamu mawaddah dan rahmat sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir tentang kuasa dan nikmat Allah.

C.    Aplikasi dalam kehidupan

1.     Ayat ini digunakan sebagai acuan untuk menjalin rumah tangga.
2.   Memberikan petunjuk tentang keluarga sakinah, mawaddah, warahmah sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah.
3.   Selalu menjaga diri dengan sebaik mungkin dan berusaha untuk selalu hijrah pada kebaikan, istiqomah agar mendapatkan pasangan yang baik.

D.      Aspek Tarbawi

Dari beberapa penjelasan mengenai tafsir QS. Ar-rum ayat 21, maka dapat diambil hikmah pendidikan yang ada di dalamnya, antara lain:

1.   Kesuksesan dalam rumah tangga adalah tercapainya keluarga sakinah mawaddah warrahmah
2.   Dalam menjalin bahtera rumah tangga harus desertai rasa ikhlas agar selalu di lindungi oleh Allah SWT.
3.   Allah menciptakan manusia berpasangan-pasangan agar dapat berkembang biak  dan berketurunan  

BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan

Berkeluarga adalah sebuah karunia Allah yang paling berkesan di dalam kehidupan. Oleh karena itu di dalam berkeluarga harus tercipta sakinah, mawaddah wa rahmah agar kehidupan di dalam rumah tangga terasa tentram, damai dan nyaman.

Dalam mencapai suatu keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah seperti diharapkan Nabi dan rasul mungkin tidaklah mudah tetapi jika ada kemauan untuk memperbaikinya bisa di mulai dari sekarang. Karena bagi Allah swt tidak ada kata terlambat untuk berubah ke arah yang benar.



Selengkapnya

Download Makalah Tafsir Tarbawi (Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah QS. Ar Rum Ayat 21)






Post a Comment

 
Top