Kumpulan Makalah: May 2017

Makalah Psikologi Agama (Pengaruh Psikologi Agama Dalam Usaha Mengontrol Perilaku Psikologi Peserta Didik)

02:00:00 Kumpulan Makalah 0 Komentar

<h2 style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: small;">Makalah Psikologi Agama (Pengaruh Psikologi Agama Dalam Usaha Mengontrol Perilaku Psikos Peserta Didik)</span></b></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEPFwVuIolG2DU1e5IkahRqpBsk8Gcb3wJ5RDA2foeaCApBlnqSVWHLqSJ6KSjC8uQeKLMuAvycpeag3coGm9vDk8IK_G0DQVYiHCSEwa868-kj9vydAYNTTSYKm4zjME4N0KFhIgOcQmx/s1600/psikologi+psrta+didik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Makalah Psikologi Agama (Pengaruh Psikologi Agama Dalam Usaha Mengontrol Perilaku Psikologi Peserta Didik)" border="0" data-original-height="395" data-original-width="605" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEPFwVuIolG2DU1e5IkahRqpBsk8Gcb3wJ5RDA2foeaCApBlnqSVWHLqSJ6KSjC8uQeKLMuAvycpeag3coGm9vDk8IK_G0DQVYiHCSEwa868-kj9vydAYNTTSYKm4zjME4N0KFhIgOcQmx/s320/psikologi+psrta+didik.jpg" title="" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Link Download Power Point</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><a href="http://powerpoint19.blogspot.com/" target="_blank">[Download]</a></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB I</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Belajar psikologi agama tidak untuk membuktikan agama mana yang paling benar, tapi hakekat agama dalam hubungan manusia dengan kejiwaannya , bagaimana prilaku dan kepribadiannya mencerminkan keyakinannnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Psikologi agama tidak berhak membuktikan benar tidaknya suatu agama, karena ilmu pengetahuan tidak mempunyai tehnik untuk mendemonstrasikan hal-hal yang seperti itu baik sekarang atau masa depan, Ilmu pengetahuan tidak mampu membuktikan ketidak-adaan Tuhan, karena tidak ada tehnik empiris untuk membuktikan adanya gejala yang tidak empiris, tetapi sesuatu yang tidak dapat dibuktikan secara empiris bukanlah berarti tidak ada jiwa. Psikologi agama sebagai ilmu pengetahuan empiria tidak menguraikan tentang Tuhan dan sifat-sifatNya tapi dalam psikologi agama dapat diuraikan tentang pengaruh iman terhadap tingkah laku manusia. Psikologi dapat menguraikan iman agama kelompok atau iman individu, dapat mempelajari lingkungan-lingkungan empiris dari gejala keagamaan , tingkah laku keagamaan, atau pengalaman keagamaan , pengalaman keagamaan, hukum-hukum umum tetang terjadinya keimanan, proses timbulnya kesadaran beragama dan persoalan empiris lainnya. Ilmu jiwa agama hanyalah menghadapi manusia dengan pendirian dan perbuatan yang disebut agama, atau lebih tepatnya hidup keagamaan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A.      Psikologi Agama</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1.      Pengertian psikologi agama</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Psikologi menurut Plato dan Aristoteles adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.Menurut Wilhem Wundt (tokoh eksperimental) bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia , seperti penggunaan pancaindera, pikiran, perasaan, feeling dan kehendaknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.      Ruang lingkup psikologi agama</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Psikologi agama tidak berhak membuktikan benar tidaknya suatu agama, karena ilmu pengetahuan tidak mempunyai tehnik untuk mendemonstrasikan hal-hal yang seperti itu baik sekarang atau masa depan, Ilmu pengetahuan tidak mampu membuktikan ketidak-adaan Tuhan, karena tidak ada tehnik empiris untuk membuktikan adanya gejala yang tidak empiris, tetapi sesuatu yang tidak dapat dibuktikan secara empiris bukanlah berarti tidak ada jiwa. Psikologi agama sebagai ilmu pengetahuan empiria tidak menguraikan tentang Tuhan dan sifat-sifatNya tapi dalam psikologi agama dapat diuraikan tentang pengaruh iman terhadap tingkah laku manusia. Psikologi dapat menguraikan iman agama kelompok atau iman individu, dapat mempelajari lingkungan-lingkungan empiris dari gejala keagamaan , tingkah laku keagamaan, atau pengalaman keagamaan , pengalaman keagamaan, hukum-hukum umum tetang terjadinya keimanan, proses timbulnya kesadaran beragama dan persoalan empiris lainnya. Ilmu jiwa agama hanyalah menghadapi manusia dengan pendirian dan perbuatan yang disebut agama, atau lebih tepatnya hidup keagamaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B.     Perilaku Psikis Peserta Didik</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.      Unsur psikis peserta didik</div>
<div style="text-align: justify;">
2.      Hal-hal yang mempengaruhi psikis peserta didik</div>
<div style="text-align: justify;">
3.      Perilaku-perilaku intelek dan  aktifitas  psikis  peserta didik (  remaja )</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C.     Pengaruh Psikologi Agama Terhadap Psikis  Peserta Didik</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1.      Pengaruh secara intelektual</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terlihat pada masa remaja, lebih memerlukan intelek dan adanya proses kreatif yang lebih kmpleks dari pada respons bersyarat saja, pikirna dan logika berperan dalam setiap proses keimanan, jiwa mula-mula percaya, timbul kebimbangan, kemudian proses berfikir timbul kepercayaan yang baru atau insight baru sebagai sintesa dari kepercayaan yang ada dan kebimbangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.      Pengaruh secara emosional</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3.      Pengaruh secara spiritual</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut kamus Webster (1963) kata spirit berasal dari kata benda bahasa latin ‘Spiritus” yang berarti nafas (breath) dan kata kerja “Spirare” yang berarti bernafas. Melihat asal katanya , untuk hidup adalah untuk bernafas, dan memiliki nafas artinya memiliki spirit. Menjadi spiritual berarti mempunyai ikatan yang lebih kepada hal yang bersifat kerohanian atau kejiwaan dibandingkan hal yang bersifat fisik atau material. Spiritual merupakan kebangkitan atau pencerahan diri dalam mencapai makna hidup dan tujuan hidup. Spiritual merupakan bagian esensial dari keseluruhan kesehatan dan kesejahteraan seseorang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Psikologis atau ilmu jiwa mempelajari manusia dengan memandangnya dari segi kejiwaan yang menjadi obyek ilmu jiwa yaitu manusia sebagai mahluk berhayat yang berbudi. Sebagai demikian, manusia tidak hanya sadar akan dunia disekitarnya dan akan dorongan alamiah yang ada padanya, tetapi ia juga menyadari kesadaranya itu , manusia mempunyai kesadaran diri ia menyadati dirinya sebagai pribadi, person yang sedang berkembang , yang menjalin hubungan dengan sesamanya manusia yang membangun tata ekonomi dan politik yang menciptakan kesenian, ilmu pengetahuan dan tehnik yang hidup bermoral dan beragama, sesuai dengan banyaknya dimensi kehidupan insani.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b> Selengkapnya :</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Download Makalah Psikologi Agama (Pengaruh Psikologi Agama Dalam Usaha Mengontrol Perilaku Psikologi Peserta Didik)</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><a href="https://drive.google.com/file/d/0B4NfUxwWEXOzMHpPVE1zSnBycEU/view?usp=sharing" target="_blank">[Download]</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Lihat Makalah Lain :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/05/makalah-strategi-belajar-mengajar_28.html" target="_blank"><b> Makalah Strategi Belajar Mengajar (Metode Belajar Mengajar)</b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/01/makalah-metode-penelitian-hakikat.html" target="_blank"><b>Makalah Metode Penelitian (Hakikat Metode Penelitian)</b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/01/makalah-hadis-tarbawi-proposional-dalam.html" target="_blank">Makalah Hadis Tarbawi (Proposional Dalam Mendidik Keluarga)</a></b></div>

Psikologi Agama Makalah Psikologi Agama (Pengaruh Psikologi Agama Dalam Usaha Mengontrol Perilaku Psikologi Peserta Didik)

Makalah Psikologi Agama (Pengaruh Psikologi Agama Dalam Usaha Mengontrol Perilaku Psikos Peserta Didik) Link Download Power Point ...

Makalah Strategi Belajar Mengajar (Pengelolaan Kelas)

03:00:00 Kumpulan Makalah 0 Komentar

<h2 style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: small;">Makalah Strategi Belajar Mengajar (Pengelolaan Kelas)</span></b></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn60NBC8gIEfML3n-SLPac4MrvttkBVOw_P0H6t90mUO4PWAcRqI_XhFt8XeqEXfPUyy3Zle1ObIaU-51K2M14Zsx4HDD29YG7kV8O0qQdpaV1OUWYFGdG6gvJs3at3KcabskBMmD3GOQ-/s1600/ruang+kelas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Makalah Strategi Belajar Mengajar (Pengelolaan Kelas)" border="0" data-original-height="367" data-original-width="547" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn60NBC8gIEfML3n-SLPac4MrvttkBVOw_P0H6t90mUO4PWAcRqI_XhFt8XeqEXfPUyy3Zle1ObIaU-51K2M14Zsx4HDD29YG7kV8O0qQdpaV1OUWYFGdG6gvJs3at3KcabskBMmD3GOQ-/s320/ruang+kelas.jpg" title="" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Link Download Power Point</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><a href="http://powerpoint19.blogspot.com/" target="_blank">[Download]</a></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB I</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu kondisi yang optimal dapat tercapai jika seorang pendidik mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan, kondusif dan mendukung untuk mencapai tujuan pendidikan. Kondisi yang efektif dalam suatu proses pembelajaran tidak hanya dari eksternal mengenai fasilitas dan sarana prasarana tetapi termasuk didalamnya mengenai bagaimana seorang pendidik mampu mengoptimalkan hunbungan interpersonal antara pendidik dan peserta didik. Sehingga disini perlu kiranya seorang pendidik menguasai pengkondisian kelas atau yang kita sebut sebagai manajemen kelas. Seorang pendidik pada hakikatnya bukan saja seorang yang serba bisa kemudian mentransfer semua ilmu yang dimiliki kepada peserta didik. Artinya bukan transfer of knowledge tetapi transfer of value. Untuk itu sangatlah penting kemapuan interpersonal seorang pendidik  dalam memanajemen kelas sehingga menjadikan kelas sebagai ruang proses belajar mengajar  menjadi kelas yang aktif dan pembelajaran pun menjadi efektif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu di dalam makalah ini, penulis ingin memaparkan bagaimana seorang pendidik  dalam memanajemen kelas, prinsip-prinsip manajemen kelas, permasalahan-permasalahan yang sering timbul di dalam kelas, pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam mewujudkan manajemen kelas yang efektif  dan hal-hal yang terkait di dalam manajemen kelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A.    Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Manajemen Kelas</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1.      Pengertian</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan itu sendri akar katanya adalah “kelola”, ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari pengelolaan adalah “manajemen”. Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris, yaitu management yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.      Tujuan Manajemen Kelas</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan manajemen kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum tujuan manajemen kelas adalah untuk menyediakan fasilitas belajar bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.  Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3.      Fungsi Manajemen Kelas</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi dasar dari manajemen kelas meliputi :</div>
<div style="text-align: justify;">
a.       Mengelolah tingkah laku siswa dalam kelas</div>
<div style="text-align: justify;">
b.      Menciptakan iklim sosio emosional</div>
<div style="text-align: justify;">
c.       Mengelolah proses kelompok</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B.     Aspek-Aspek Manajemen Kelas</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam memanajemen kelas seorang pendidik harus memperhatikan aspek-aspek di dalam manajemen kelas. Aspek-aspek tersebut meliputi :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Perencanaan Instruksional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pengorganisasian Belajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.      Pembinaan Siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4.      Supervisi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5.      Evaluasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C.    Masalah-masalah Manajemen Kelas</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menangani tugasnya, guru-guru sering menghadapi permasalahan dengan kegiatan-kegiatan didalam kelasnya. Ada dua jenis masalah pengelolaan kelas, yaitu yang bersifat perorangan (individu) dan yang bersifat kelompok. Disadari bahwa masalah perorangan dan masalah kelompok seringkali menyatu dan amat sukar dipisahkan yang satu dari yang lain. Namun demikian, pembedaan antara kedua jenis masalah itu akan bermanfaat, terutama apabila guru ingin mengenali dan menangani permasalahan yang ada dalam kelas yang menjadi tanggungjawabnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D.    Prinsip – prinsip Manajemen kelas</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara umum faktor yang mempengaruhi manajemen kelas dibagi menjadi dua golongan yaitu, faktor intern dan faktor ekstern siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Faktor intern siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku. Perbedaan sacara individual ini dilihat dari segi aspek yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Faktor ekstern siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa, jumlah siswa, dan sebagainya. Masalah jumlah siswa di kelas akan mewarnai dinamika kelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>E.     Berbagai Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Manajemen kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi terkait dengan berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah faktor utama yang dilakukan guru tidak lain adalah untuk meningkatkan motivasi siswa baik secara berkelompok maupun secara individual. Keharmonisan hubungan guru dan anak didik, tingginya kerjasama diantara siswa tersimpul dalam bentuk interaksi. Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam rangka pengelolaan kelas. Berbagai pendekatan tersebut adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.    Pendekatan Kekuasaan</div>
<div style="text-align: justify;">
2.    Pendekatan Ancaman.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.    Pendekatan Kebebasan</div>
<div style="text-align: justify;">
4.    Pendekatan Resep</div>
<div style="text-align: justify;">
5.     Pendekatan Pengajaran</div>
<div style="text-align: justify;">
6.    Pendekatan Perubahan Tingkah Laku.</div>
<div style="text-align: justify;">
7.    Pendekatan Sosio-Emosional</div>
<div style="text-align: justify;">
8.    Pendekatan Kerja Kelompok.</div>
<div style="text-align: justify;">
9.    Pendekatan Elektis atau Pluralistik.</div>
<div style="text-align: justify;">
10.  Pendekatan umum secara disiplin</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>F.     Tugas Guru dalam Manajemen Kelas</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.      Pengaturan atau Pengkondisian fisik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.      Pengaturan peserta didik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>G.    Manajemen Kelas yang Efektif</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lingkungan belajar yang efektif cenderung lebih sukses dari pada guru-guru yang memerankan diri sebagai figur otoritas atau penegak disiplin belaka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>KESIMPULAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Manajemen kelas atau pengelolaan kelas adalah suatu keterampilan yang harus dimiliki seorang pendidik. Seorang pendidik tidak saja bertugas memberikan ilmu dan pengetahuan secara teoritis semata kemudian selesai. Tetapi perlu adanya keharmonisan antara materi-materi yang diberikan, metode, teknik evaluasi, dan scope pendidikan lainnya. Di dalam scope pendidikan yang bermacam  hal yang tidak boleh terlupakan dari seorang pendidik adalah  kemampuan untuk memanajemen kelas. Suasana dan kondisi belajar akan sangat berpengaruh terhadap berjalannya proses belajar mengajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peserta didik yang terdiri dari berbagai variasi individu akan sangat memungkinkan munculnya permasalahan-permasalahan baik itu secara individu ataupun kelompok yang menyebabkan munculnya permasalahan-permasalahan di dalam kelas. Sehingga disinilah posisi manjemen kelas sangat berperan untuk menjadikan proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif. Dengan mengetahui prinsip-prinsip, komponen-komponen manajemen kelas, kemudian permasalahan-permasalahan yang seringnya muncul di dalam kelas, dan pendekatan-pendekatan apa saja yang bisa diterapkan seorang pendidik dalam memanajem kelas, hingga bagaimana menciptakan manajemen kelas yang afektif semua itu kembali kepada posisi seorang pendidik itu sendiri. Seorang guru yaang kreatif dan inovatif akan selalu belajar mengembangkan diri untuk mencapai kelas yang aktif sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Selengkapanya :</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Download Makalah Strategi Belajar Mengajar (Pengelolaan Kelas)</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><a href="https://drive.google.com/file/d/0B4NfUxwWEXOzQ21iT3A1dDNwMnM/view?usp=sharing" target="_blank">[Download]</a></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Lihat Makalah Lain :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/05/makalah-strategi-belajar-mengajar_28.html" target="_blank"><b><br /></b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/05/makalah-strategi-belajar-mengajar_28.html" target="_blank"><b>Makalah Strategi Belajar Mengajar (Metode Belajar Mengajar)</b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/05/makalah-startegi-belajar-mengajar.html" target="_blank"><b><br /></b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/05/makalah-startegi-belajar-mengajar.html" target="_blank"><b>Makalah Startegi Belajar Mengajar (Variasi Mengajar)</b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/05/makalah-strategi-belajar-mengajar.html" target="_blank">Makalah Strategi Belajar Mengajar (Metode Belajar Mengajar)</a></b></div>

Strategi Belajar Mengajar Makalah Strategi Belajar Mengajar (Pengelolaan Kelas)

Makalah Strategi Belajar Mengajar (Pengelolaan Kelas) Link Download Power Point [Download] BAB I PENDAHULUAN Suatu ko...

Makalah Tafsir Tarbawi (Visi dan Misi Manusia di Bumi – Surat Al Baqarah Ayat 30)

02:00:00 Kumpulan Makalah 0 Komentar

<h2 style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: small;">Makalah Tafsir Tarbawi (Visi dan Misi Manusia di Bumi – Surat Al Baqarah Ayat 30)</span></b></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOjRrbFUngVwuWYlggVK645GldoviXQn8Iu-xffEWJPcpKsCLTn0Q1Dw0fX58h8Pakjry0Cb6zq5oBwARyuKcYv2rJ95FZJl2hESuiCZZQ5nRybC68nPg1wtuJMSHl2AvOsY6rd-NLbUC6/s1600/manusia+dan+bumi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Makalah Tafsir Tarbawi (Visi dan Misi Manusia di Bumi – Surat Al Baqarah Ayat 30)" border="0" data-original-height="400" data-original-width="656" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOjRrbFUngVwuWYlggVK645GldoviXQn8Iu-xffEWJPcpKsCLTn0Q1Dw0fX58h8Pakjry0Cb6zq5oBwARyuKcYv2rJ95FZJl2hESuiCZZQ5nRybC68nPg1wtuJMSHl2AvOsY6rd-NLbUC6/s320/manusia+dan+bumi.jpg" title="" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB I</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A.    Latar Belakang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Islam mengajarkan bahwa manusia memiliki dua predikat, yaitu sebagai hamba Allah (`abdullah) dan sebagai wakil Allah (khalifatullah) di muka bumi.Sebagai hamba Allah, manusia adalah kecil dan tak memiliki kekuasaan.Oleh karena itu, tugasnya hanya menyembah kepada-Nya dan berpasrah diri kepada-Nya. Tetapi sebagai khalifatullah, manusia diberi fungsi sangat besar, karena Allah Maha Besar maka manusia sebagai wakil-Nya di muka bumi memiliki tanggung jawab dan otoritas yang sangat besar, oleh karenanya, sudah selayaknya manusia memperbagus amal kebajikan dan berusaha menjadi yang terbaik serta bermanfaat bagi orang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menjadi khalifah tentu banyak ujian di alam dunia ini. Keberhasilan dalam menghadapi ujian tentu tergantung dari pribadi masing-masing. Apabila berhasil melalui ujian tentu Allah SWT janjikan di Jannah-Nya. Diangkat derajatnya setelah mengarungi ujian dari Sang Empunya Hidup.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih lanjut, layaknya makhluk Allah SWT berupa kayu yang diuji oleh manusia. Banyak kayu yang tidak teruji, berada dilumpur yang kotor, dipotong untuk kayu bakar, dibakar karena tidak berguna atau lapuk, atau bahkan dibuang karena tidak bermanfaat.Sebaliknya kayu yang teruji, ditempa, dibentuk dengan aturan yang ditetapkan manusia. Maka kayu tersebut akan menjadi kursi, meja, meubelir yang bagus untuk selanjutnya memiliki nilai jual yang tinggi. Layaknya barang terbaik, tentunya si empunya barang akan menempatkannya di tempat yang baik, rumah yang mewah dan bagus, dan tentu akan ditempatkan di ruangan bagian depan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai manusia, hamba Sang Khalik, tentu perintah Allah SWT harus kita laksanakan, dan tentu tak luput dari ujian dari Allah SWT. Bagi orang yang bersungguh-sungguh pastilah dunia ini tidak akan menyusahkan atau akan mengatakan bahwa dunia itu sempit. Mereka berusaha seoptimal mungkin menggapai ridho-Nya, menyadari bahwa dunia adalah tempat berperih, tempat berjuang dan tempat yang tidak mengenakkan (sebentar). Ada tempat kesempurnaan yang telah Sang Maha Janjikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka itulah hamba Allah SWT yang mengikhlaskan diri akan hidupnya yang sebentar ini untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT dengan beribadah dan selalu berusaha dalam jalan kebaikan. Semoga kita semua digolongkan kedalam hamba-hamba Allah SWT yang dijanjikan surga-Nya. Amiin.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A.    Teori Khalifah di Muka Bumi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a.      Pengertian</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian khalifah jika dilihat dari akar katanya berasal dari kata khalafa, yang berarti di belakang atau menggantikan tempat seseorang sepeninggalnya (karena yang menggantikan selalu berada atau datang di belakang, sesudah yang digantikannya), karena itu kata khalif atau khalifah berarti seorang pengganti. Al-Raghib al-Isfahani menjelaskan bahwa menggantikan yang lain berarti melaksanakan sesuatu atas nama yang digantikan, baik bersama yang digantikannya maupun sesudahnya.  Lebih lanjut, Al-Isfahani menjelaskan bahwa kekhalifahan tersebut dapat terlaksana akibat ketiadaan di tempat, kematian, atau ketidakmampuan orang yang digantikan, dan dapat juga akibat penghormatan yang diberikan kepada yang menggantikan. Kata al-khalifah jugamemiliki arti al-imârat yaitu kepemimpinan, atau alsulthân yaitu kekuasaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut KBBI, khalifah berarti wakil (pengganti) Nabi Muhammad saw. setelah Nabi wafat (dalam urusan negara dan agama) yang melaksanakan syariat (hukum) Islam dalam kehidupan Negara, (gelar) kepala agama dan raja di negara Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b.     Tanggung jawab manusia sebagai khalifah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika tugas manusia sebagai khalifah (pemimpin), tentu ia harus dapat membangun dunia ini dengan sinergis, dapat melakukan perbaikan-perbaikan, baik antara dirinya dengan alam, maupun antar sesame manusia itu sendiri. Seorang pemimpin dengan kekuasaan yang diberikan kepadanya, kemampuan untuk mengolah dan mengeksplorasi alam, maka sebenarnya ia takboleh semena-mena terhadap alam dan sesame manusia, ia harus mengelola dengan baik dan harus menjadi suri tauladan yang  baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Tafsir QS.Al-baqarah ayat 30</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.     Tafsir Jalalain</div>
<div style="text-align: justify;">
2.     Tafsir Ibnu Katsir</div>
<div style="text-align: justify;">
3.     Tafsir Al-Maraghi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan ayat ini sama dengan ayat-ayat sebelumnya, yakni menjelaskan nikmat-nikmat Allah. Diciptakannya Nabi Adam dalam bentuk yang sedemikian rupa di samping kenikmatan memiliki ilmu dan berkuasa penuh untuk mengatur alam semesta serta berfungsinsebagai khalifah Allah di bumi, hal tersebut merupakan nikmat yang paling agung dan harus disyukuri oleh keturunannya dengan cara taat keada Allah dan tidak ingkar kepadaNya, termasuk mejauhi kemaksiatan yang dilarang Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a.      Pendapat ulama salaf</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka berpendaat bahwa makna ayat-ayat ini sepenuhnya diserahkan kepada Allah SWT. Jadi dialog yang disajikan tersebut, kita tidak bisa mengetahui hakekat makna yang sebenarnya. Tetapi yang jelas, Allah telah menyediakan dunia ini untuk Adam yang oleh Allah telah dianugerahi keistimewaan dan keutamaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b.     Pendapat ulama mutaakhirin</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka lebih cenderung menakwilkan ayat mutasyabih yang berkaitan dengan masalah kaidah-kaidah agama.Sebab pada prinsipnya kaidah tersebut diletakkan berdasarkan pengertian akal. Jadi jika ada dalil-dalil nash yang bertentangan dengan akal rasio maka nas tersebut ditakwilkan dengan pengertian tidak seperti lahiriyah nash, tetapi disesuaikan dengan pengertian akal rasio.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan ini maka kisah yang ada di dalam Al-Qur’an tadi diungkapkan dalam bentuk tamsil agar lebih mudah dipahami manusia, khususnya mengenai proses kejadian Adam dan keistimewaannya. Untuk maksud tersebut Allah memberitahukan kepada malaikat bahwa Allah akan menciptakan khalifah dibumi. Para malaikat merasa terkejut, mereka bertanya kepada Allah dengan cara dialog. Mereka menghadap Allah agar diberi pengetahuan tentang makhluk-Nya ini.Pernyataan malaikat ini seakan mengatakan, kenapa Tuham menciptakan jenis makhluk ini dengan bekal iradah (kehendak) yang mutlak (tak terbatas) dan ikhtiyar (usaha) yang tak terbatas pula? Sebab, sangat mungkin jika ia mempergunakan iradahnya akan bertentangan dengan maslahat dan hikmah yang berakibat fatal, yakni kerusakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesimpulannya, malaikat jelas ingin tahu hikmah dibalik penciptaan makhluk jenis manusia ini, karena jenis ini akan melakukan pertikaian selama didunia. Para malaikat  ingin pula mengetahui rahasia yang mengakibatkan Allah mengesampingkan mereka yang hanya bertasbih dan menyucikan-Nya. Kemudian Allah menjelaskan bahwa Allah telah menganugerahi manusia suatu rahasia  yang tidak pernah diberikan kepada malaikat.</div>
<div style="text-align: justify;">
                       </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C.    Aplikasi dalam Kehidupan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tugas manusia sebagai khalifah atau menjadi pemimpin di bumi hendaknya selalu di laksanakan atau diaplikasikan ke dalam kehidupan.Seperti , mengelola bumi (lingkungan tempat tinggal) dengan sebaik-baiknya agar bermanfaat bagi manusia itu sendiri juga makhluk Allah yang lainnya, tidak merusak bumi dengan menguntungkan diri sendiri tetapi selalu menjaganya agar senantiasa terjaga dari kerusakan yang akan berakibat buruk dikemudian hari. Selain menjadi pemimpin alam, manusia juga diberi tugas memimpin manusia. Seperti saling ingat-mengingatkan dalam kebaikan, juga memimin umat manusia agar senantiasa menuju  jalan yang benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D.    Aspek Tarbawi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.     Hendaknya manusia mengetahui awal penciptaan manusia dan tujuan diciptakannya manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.     Manusia harus mengerti tugasnya sebagai khalifah yaitu mengelola apa yang ada di alam ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.   Hendaknya kita bertanya jika tidak tahu sebagaimana malaikat menanyakan tentang manusia sebagai khalifah kepada Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
4.     Hendaknya kita bertawakkal kepada Allah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai khalifah, manusia diberi tangung jawab pengelolaan alam semesta untuk kesejahteraan ummat manusia, karena alam semesta memang diciptakan Allah untuk manusia.Sebagai hamba manusia adalah kecil, tetapi sebagai khalifah Allah, manusia memiliki fungsi yang sangat besar dalam menegakkan sendi-sendi kehidupan di muka bumi. Oleh karena itu, manusia dilengkapi Tuhan dengan kelengkapan psikologis yang sangat sempurna, akal, hati, syahwat dan hawa nafsu, yang kesemuanya sangat memadai bagi manusia untuk menjadi makhluk yang sangat terhormat dan mulia, disamping juga sangat potensil untuk terjerumus hingga pada posisi lebih rendah dibanding binatang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Selengkapnya :</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Download Makalah Tafsir Tarbawi (Visi dan Misi Manusia di Bumi – Surat Al Baqarah Ayat 30)</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>[<a href="https://drive.google.com/file/d/0B4NfUxwWEXOzTzZSWGhxRS10TGc/view?usp=sharing" target="_blank">Download</a>]</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Lihat Makalah Lain :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/04/makalah-tafsir-tarbawi-pendidikan_18.html" target="_blank"><b>Makalah Tafsir Tarbawi (Pendidikan Karakter Religius : Awali Aktivitas Dengan Nama Tuhan)</b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/02/makalah-tafsir-tarbawi-jati-diri.html" target="_blank"><b>Makalah Tafsir Tarbawi (Jati Diri Manusia : Perkembangan Hidup Manusia)</b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/01/makalah-hadis-tarbawi-etika-mengajar.html" target="_blank"><b>Makalah Hadis Tarbawi (Etika Mengajar)</b></a></div>

Tafsir Tarbawi Makalah Tafsir Tarbawi (Visi dan Misi Manusia di Bumi – Surat Al Baqarah Ayat 30)

Makalah Tafsir Tarbawi (Visi dan Misi Manusia di Bumi – Surat Al Baqarah Ayat 30) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Is...

Makalah Strategi Belajar Mengajar (Metode Belajar Mengajar)

02:00:00 Kumpulan Makalah 0 Komentar

<div style="text-align: center;">
<h2>
<b><span style="font-size: small;">Makalah Strategi Belajar Mengajar (Metode Belajar Mengajar)</span></b></h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8NJibcNIh-ZCF1kKWyBTfUcOjv2gPxSsGXo8ULsjy2qQe5Dj8CL0_i9Pir-uWe5PdozgsD-ww-h3LkCKxfErBYDwaRebxFRlT-AI0thcKxP2YUj7de_7BRzzaFF8i-_Ra_Dq14etACy6F/s1600/sbm.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Makalah Strategi Belajar Mengajar (Metode Belajar Mengajar)" border="0" data-original-height="395" data-original-width="591" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8NJibcNIh-ZCF1kKWyBTfUcOjv2gPxSsGXo8ULsjy2qQe5Dj8CL0_i9Pir-uWe5PdozgsD-ww-h3LkCKxfErBYDwaRebxFRlT-AI0thcKxP2YUj7de_7BRzzaFF8i-_Ra_Dq14etACy6F/s320/sbm.jpg" title="" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b>Link Download Power Point</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="http://powerpoint19.blogspot.com/" target="_blank">[Download]</a></b></div>
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB I</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekolah merupakan sebuah gambaran masyarakat  kecil. Dikatakan masyarakat karena didalamnya berkumpul beberapa peserta didik satu sama lainnya mempunyai perbedaan baik kemampuannya dalam belajar, latar belakang, adat istiadat, identitas sosial maupun bahasanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari berbagai macam perbedaan masing-masing individu peserta didik inilah seorang pendidik memegang tanggung jawab yang tidak ringan dalam arti bahwa pendidik dituntut untuk mengerahkan segenap kemampuan dan kepandaiannya dalam mengolah materidan menyampaikan agar mudah diterima oleh anak didiknya. Untuk itulah pendidik dituntut juga menguasai materi tersebut dengan menggunakan metode yang baik pula.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka yang harus diperhatikan pendidikdalam menentukan metode apakah metode tersebut sesuai dengan materi yang akan disampaikan, dan yang paling penting apakah metode tersebut dapat diterima dengan baik sesuai dengan kemampuan peserta didik dan juga dapat merangsang motivasi dan kreativitas mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam makalah ini akan membahas berbagai macam metode belajar mengajar serta faktor-faktor  pemilihan metode belajar mengajar yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.                               <b>                      </b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A.    Pengertian Metode Belajar Mengajar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Metode berasal dari bahasa Greek-Yunani, metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dari asal makna tersebut dapat diambil pengertian secara sederhana metode adalah jalan atau cara yang ditempuh seorang guru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan pada anak didiknya sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memahami pemaknaan metode tersebut maka dapat diambil  pengertian tentang metode mengajar, bahwa metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur, atau teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual atau secara kelompok , agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Makin baik metode mengajar, makin efektif pula pencapaian tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B.     Kedudukan Metode Belajar Mengajar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu metode memilki peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Metode turut menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, sehingga seorang pendidik dituntut untuk memahami kedudukan metode dalam kegiatan belajar mengajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1)      Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik</div>
<div style="text-align: justify;">
2)      Metode sebagai strategi pembelajaran</div>
<div style="text-align: justify;">
3)      Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C.    Faktor-Faktor Pemilijan Metode Belajar Mengajar </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Winarno Surakhmad mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.      Peserta didik</div>
<div style="text-align: justify;">
2.      Tujuan</div>
<div style="text-align: justify;">
3.      Situasi</div>
<div style="text-align: justify;">
4.      Fasilitas</div>
<div style="text-align: justify;">
5.      Pendidik</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D.    Macam-Macam Metode Belajar Mengajar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut  Zaenal Mustakim dalam bukunya  starategi dan metode pembelajaran jilid 1 secara garis besarnya metode diklasifikasikan menjadi dua, yaitu konvensional dan inkonvensional,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1.    Metode Belajar Mengajar Konvensional</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a.   Metode Pembiasaan</div>
<div style="text-align: justify;">
b.   Metode Pengharagaan</div>
<div style="text-align: justify;">
c.    Metode Hukuman</div>
<div style="text-align: justify;">
d.   Metode Ceramah</div>
<div style="text-align: justify;">
e.   Metode Latihan</div>
<div style="text-align: justify;">
f.    Metode Tanya Jawab</div>
<div style="text-align: justify;">
g.   Metode Demontrasi</div>
<div style="text-align: justify;">
h.   Metode Karyawisata</div>
<div style="text-align: justify;">
i.    Metode Diskusi</div>
<div style="text-align: justify;">
j.    Metode Eksperimen</div>
<div style="text-align: justify;">
k.   Metode Proyek</div>
<div style="text-align: justify;">
l.    Metode Tugas dan Resitasi</div>
<div style="text-align: justify;">
m.  Metode Problem Solving</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.    Metode Belajar Mengajar Inkonvensional</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a.    Metode Pengajaran Modul</div>
<div style="text-align: justify;">
b.   Metode Pengajaran Berprogram</div>
<div style="text-align: justify;">
c.    Metode Pengarajaran Unit</div>
<div style="text-align: justify;">
d.   Metode CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)</div>
<div style="text-align: justify;">
e.    Metode KBK (Kurukulum Berbasis Kompetensi)</div>
<div style="text-align: justify;">
f.    Metode KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Metode berasal dari bahasa Greek-Yunani, metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dari asal makna tersebut dapat diambil pengertian secara sederhana metode adalah jalan atau cara yang ditempuh seorang guru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan pada anak didiknya sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedudukan Metode Belajar Mengajar sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
1)      Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik</div>
<div style="text-align: justify;">
2)      Metode sebagai strategi pembelajaran</div>
<div style="text-align: justify;">
3)      Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Selengkapnya :</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Download Makalah Strategi Belajar Mengajar (Metode Belajar Mengajar)</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><a href="https://drive.google.com/file/d/0B4NfUxwWEXOzRF9xQXJKTEF1Y0k/view?usp=sharing" target="_blank">Download</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Lihat Makalah Lain :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/05/makalah-startegi-belajar-mengajar.html" target="_blank"><b>Makalah Startegi Belajar Mengajar (Variasi Mengajar)</b></a><br />
<b><br /></b>
<a href="http://makalahe19.blogspot.co.id/2017/05/makalah-strategi-pembelajaran-pengajar.html" target="_blank"><b>Makalah Strategi Pembelajaran (Pengajar. Pendidik, Pembelajaran)</b></a><br />
<b><br /></b>
<b><a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/01/makalah-metode-penelitian-hakikat.html" target="_blank">Makalah Metode Penelitian (Hakikat Metode Penelitian)</a></b></div>

Strategi Belajar Mengajar Makalah Strategi Belajar Mengajar (Metode Belajar Mengajar)

Makalah Strategi Belajar Mengajar (Metode Belajar Mengajar) Link Download Power Point [Download] BAB I PENDAHULUAN Se...

Makalah Tafsir Tarbawi (Tugas Pokok Manusia - Surat Adz Dzariyat Ayat 56)

03:00:00 Kumpulan Makalah 0 Komentar

<h2 style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: small;">BAB I</span></b></h2>
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>A.      Latar Belakang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam menjalani kehidupannya di muka bumi, manusia mempunyai tugas pokok yang harus dilakukan yaitu ibadah. Namun banyak dari kita yang tidak mengetahui secara mendalam apa sebenarnya yang dimaksud dengan ibadah. Yang tergambar mengenai ibadah hanyalah berhenti pada sholat, puasa, zakat, ataupun ibadah pokok lainnya saja. Padahal lebih luas daripada itu, ibadah juga menyangkut hal-hal sepele yang kita lakukan sehari-hari. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis akan membahas mengenai Tugas Pokok Manusia yaitu ibadah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B.      Judul Makalah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Tugas Pokok Manusia - Surat Adz Dzariyat Ayat 56</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C.      Nash dan Terjemahan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالأِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنَ</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar beribadah kepada-Ku”(QS. Adz-Dzariyat: 56)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D.      Arti Penting Pengkajian Materi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Qur’an surat Adz-Dzariyat ayat 56 ini penting untuk dikaji karena menjelaskan mengenai tugas pokok manusia di muka bumi. Yaitu tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Pembahasan ibadahini sangatlahpenting dan akan berpengaruh padaproses manusia menjalani kehidupannya di dunia yang akan berimbas pada akhiratnya kelak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<h2 style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: small;">Makalah Tafsir Tarbawi (Tugas Pokok Manusia - Surat Adz Dzariyat Ayat 56)</span></b></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXWVXjEzcyhcyNJWEjzrLK0TdfcG5X2wTXYIi0304iPRyEC4R7dgwOPHycG-qon1nHWebs5Ii4O9J3Fl0gAydDUUPs30znapGF6Q2Szo7rGhuqCAPfCPjRYcHY0IZPEkPfj2lcWw1x5nY3/s1600/tugas+manusia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Makalah Tafsir Tarbawi (Tugas Pokok Manusia - Surat Adz Dzariyat Ayat 56)" border="0" data-original-height="378" data-original-width="584" height="207" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXWVXjEzcyhcyNJWEjzrLK0TdfcG5X2wTXYIi0304iPRyEC4R7dgwOPHycG-qon1nHWebs5Ii4O9J3Fl0gAydDUUPs30znapGF6Q2Szo7rGhuqCAPfCPjRYcHY0IZPEkPfj2lcWw1x5nY3/s320/tugas+manusia.jpg" title="" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Link Download Power Point</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><a href="http://powerpoint19.blogspot.com/" target="_blank">[Download]</a></b></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A.      Teori</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kata ibadah menurut bahasa yaitu berasal dari bahasa Arab yaitu tha’at yang artinya taat. Taat yaitu patuh, tunduk dengan setunduk-tunduknya, artinya mengikuti semua perintah dan menjauhi seluruh larangan yang dikehendaki oleh Allah SWT. Karena makna asli ibadah itu menghamba, dapat pula diartikan sebagai bentuk perbuatan yang menghambakan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk-bentuk ibadah yang dapat kita lakukan yaitu ibadah yang berupa perkataan dan ucapan lidah seperti membaca basmalah, tasbih, mengucap salam, berdakwah, dll. Kemudian ada dalam bentuk perbuatan seperti sholat, zakat, menolong orang, menyelenggarakan urusan jenazah, dll. Selanjutnya ada dalam bentuk menahan diri dari mengerjakan sesuatu seperti puasa, menahan amarah. Kita juga dapat melakukan hal seperti membebaskan orang yang berhutang, memaafkan kesalahan orang lain, memerdekadan budak untuk kaffarat, dan masih banyak lainnya. Hal-hal tersebut ketika kita melakukannya dengan niat lillah karena Allah, maka akan dihitung sebagai ibadah dan akan mendapat pahala yang tak terduga dari Allah SWT.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B.      Tafsir surat Adz-Dzariyat ayat 56</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1.       Tafsir Al-Azhar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Allah menciptakan jin dan manusia tidak ada guna yang lain, melainkan untuk mengabdikan diri kepada Allah. Jika seorang telah mengakui beriman kepada Tuhan, tidaklah dia akan mau jika hidupnya di dunia ini kosong saja. Dia tidak boleh menganggur. Selama nyawa dikandung badan, manusia harus ingat bahwa waktunya tidak boleh kosong dari pengabdian. Seluruh hidup hendaklah dijadikan ibadah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.       Tafsir Al-Misbah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat di atas menyatakan: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia untuk satu manfaat yang kembali kepada diri-Ku. Aku tidak menciptakan mereka melainkan agar tujuan atau kesudahan aktivitas mereka adalah beribadah kepada-Ku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat di atas menggunakan bentuk persona pertama (Aku). Ini bukan saja bertujuan menekankan pesan yang dikandungnya tetapi juga untuk mengisyaratkan bahwa perbuatan-perbuatan Allah melibatkan malaikat atau sebab-sebab lainnya. Penciptaan, pengutusan Rasul, turunnya siksa melibatkan malaikat, sedang di sini karena penekanannya adalah beribadah kepadaNya semata-mata, redaksi yang digunakan berbentuk tunggal dan tertuju kepadaNya semata-mata tanpa memberi kesan adanya keterlibatan selain Allah SWT.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3.       Tafsir Al-Maraghi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penafsiran dari ayat ini mengenai penciptaan jin dan manusia hanya untuk beribadah, seperti ditunjukkan oleh apa yang dinyatakan dalam hadits qudsi: “Aku adalah simpanan yang tersembunyi. Lalu aku menghendaki supaya dikenal. Maka Akupun menciptakan makhluk. Maka oleh karena Akulah mereka mengenal Aku.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C.      Aplikasi dalam Kehidupan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Allah menciptakan manusia dengan tugas pokoknya yang tidak lain hanyalah untuk beribadah kepada-Nya. Dari itu, hendaknya manusia memahami secara mendalam apa makna dari ibadah dan bagaimana cara kita beribadah yang sebenar-benarnya. Karena ibadah merupakan wujud penghambaan dan wujud terimakasih kita kepada Allah SWT. Bagaimanapun kita tidak memiliki kuasa apapun bahkan atas diri kita sendiri, semua yang ada merupakan atas kehendak Allah SWT. Maka sudah sepatutnya kita mengakui kelemahan dan ketidaberdayaan kita kepada Allah semata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D.      Aspek Tarbawi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.     Allah SWT menciptakan manusia dengan tugas pokok yaitu untuk beribadah kepada-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.     Ibadah adalah wujud penghambaan kepada Allah SWT.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.    Ketika manusia tidak melakukan tugasnya dalam beribadah, maka hidupnya di dunia ini tidaklah memiliki arti.</div>
<div style="text-align: justify;">
4.     Manusia tidak memiliki kuasa apapun bahkan atas dirinya sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
5.     Ibadah termasuk bentuk terimakasih manusia atas semua yang Allah beri.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A.    Simpulan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Surat Adz-Dzariyah ayat 56 menerangkan bahwa Allah menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepadaNya. Ibadah merupakan bentuk penghambaan, mengEsakan, menyembah, bahkan bentuk terimakasih manusia kepada Allah SWT atas segala sesuatu yang telah Allah berikan. Karena manusia tidak memiliki kuasa apapun di kehidupan dunia yang sementara ini. Bahkan kuasa atas dirinya sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibadah terdiri dari ibadah murni (mahdhah) dan ibadah tidak murni (ghairu mahdhah). Ibadah mahdhah adalah ibadah yang ditentukan oleh Allah bentuk, kadar, atau waktunya seperti sholat, zakat, puasa dan haji. Ibadah ghairu mahdhah adalah segala aktivitas lahir dan batin manusia yang dimaksudkannya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Artinya bahwa ibadah tidak hanya berhenti pada hal-hal pokok saja seperti sholat dan puasa. Namun segala perbuatan yang kita lakukan dapat bernilai ibadah ketika sesuai dengan petunjuk-Nya dan kita tujukan hanya kepada-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Selengkapanya</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Download Makalah Tafsir Tarbawi (Tugas Pokok Manusia - Surat Adz Dzariyat Ayat 56)</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><a href="https://drive.google.com/file/d/0B4NfUxwWEXOza1VkVVotRlVvLWc/view?usp=sharing" target="_blank">[Download]</a></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: left;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: left;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: left;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>Lihat Makalah Lain :</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/05/makalah-tafsir-tarbawi-keluarga-sakinah.html" target="_blank"><br /></a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/05/makalah-tafsir-tarbawi-keluarga-sakinah.html" target="_blank">Makalah Tafsir Tarbawi (Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah QS. Ar Rum Ayat 21)</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/02/makalah-tafsir-tarbawi-jati-diri.html" target="_blank">Makalah Tafsir Tarbawi (Jati Diri Manusia : Perkembangan Hidup Manusia)</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/01/makalah-hadis-tarbawi-proposional-dalam.html" target="_blank"><br /></a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/01/makalah-hadis-tarbawi-proposional-dalam.html" target="_blank">Makalah Hadis Tarbawi (Proposional Dalam Mendidik Keluarga)</a></b></div>

Tafsir Tarbawi Makalah Tafsir Tarbawi (Tugas Pokok Manusia - Surat Adz Dzariyat Ayat 56)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam menjalani kehidupannya di muka bumi, manusia mempunyai tugas pokok yang harus d...

Makalah Tafsir Tarbawi (Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah QS. Ar Rum Ayat 21)

10:31:00 Kumpulan Makalah 0 Komentar

<h2 style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: small;">Makalah Tafsir Tarbawi (Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah QS. Ar Rum Ayat 21)</span></b></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLKGv3BdiL_rcmJW4hG-jzlXrS81xD-jG95aV6qkiZkHJfw1fOJWQDQOWGC0yDxX0QEk4SPeJO7WPAuOlMCwYMyAHJBEK9VmQ0q18S8rZTtLgCLHdaKSvswQPyttKjL4gNNBW55y9BQdLE/s1600/sakinah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Makalah Tafsir Tarbawi (Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah QS. Ar Rum Ayat 21)" border="0" data-original-height="389" data-original-width="581" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLKGv3BdiL_rcmJW4hG-jzlXrS81xD-jG95aV6qkiZkHJfw1fOJWQDQOWGC0yDxX0QEk4SPeJO7WPAuOlMCwYMyAHJBEK9VmQ0q18S8rZTtLgCLHdaKSvswQPyttKjL4gNNBW55y9BQdLE/s320/sakinah.jpg" title="" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b>Link Download Power Point</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="http://powerpoint19.blogspot.com/" target="_blank">Download</a></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB I</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A.      Latar belakang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peningkatan mutu kehidupan dapat dicapai dengan berbagai cara, antara lain dengan pendidikan yang baik dan berkualitas dan penanaman nilai moral ke dalam sikap dan prilaku individu. Dimana semua itu dapat dicapai dari sebuah keluarga. Keluarga merupakan awal dari sebuah kehidupan. Dalam agamapun islam mengajarkan untuk membentuk keluarga. Islam mengajak manusia untuk hidup dalam naungan keluarga, karena keluarga seperti gambaran kecil dalam kehidupan stabil yang menjadi pemenuhan keinginan manusia tanpa menghilangkan kebutuhannya. Dalam mewujudkan keluarga pun di capai dengan melakukan apa yang di sebut dengan pernikahan atau perkawinan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mencapai suatu keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah seperti diharapkan Nabi dan rasul mungkin tidaklah mudah tetapi jika ada kemauan untuk memperbaikinya bisa di mulai dari sekarang. Karena bagi Allah swt tidak ada kata terlambat untuk berubah ke arah yang benar. Suatu keluarga yang baik di mulai dari perkawinan atau pernikahan yang  baik pula. Pada dasarnya pernikahan merupakan salah satu cara seseorang untuk mengindari perbuatan zina. Dimana kita juga dapati bahwa semua agama langit mengharamkan dan memerangi yang namanya perzinaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terakhir adalah agama Islam, yang dengan sangat keras melarang dan mengancam pelakunya. Hal ini di karenakan zina menyebabkan simpang siurnya suatu keturunan, terjadinya kejahatan terhadap keturunan, dan  juga yang akan menyebabkan berantakannya sebuah keluarga, hingga tercerabutnya akar kekeluargaan dengan menyebarnya penyakit menular, merajalelanya nafsu, dan maraknya kebobrokan moral. Maha besar Allah swt.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B.      Judul makalah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Makalah Tafsir Tarbawi (Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah QS. Ar Rum Ayat 21)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C.      Naskh dan arti QS. Ar-rum ayat 21</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنۡ خَلَقَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٰجٗا لِّتَسۡكُنُوٓاْ إِلَيۡهَا وَجَعَلَ بَيۡنَكُم مَّوَدَّةٗ وَرَحۡمَةًۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ ٢١</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: <i>“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D.      Mengapa penting untuk di kaji</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena di dalam Qur’an Surat Ar-Rum ayat 21 di terangkan bahwasanya di dalam membangun dan membina sebuah keluarga, kita diharapkan memperhatikan dengan penuh kejelasan terhadap berbagai tugas terpenting dan tujuan berkeluarga menurut Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A.      Teori</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sakinah dalam bahasa Arab memiliki arti kedamaian, tenang, tentram dan aman. Makna kata sakinah dalam pernikahan tersebut dapat diartikan sebagai seorang laki-laki dan istri harus bisa membuat pasangannya merasa tentram, tenang, nyaman dan damai dalam menjalani kehidupan bersama supaya sebuah rumah tangga bisa langgeng.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mawaddah dalam bahasa indonesia bisa diartikan cinta atau sebuah harapan. Ketika menjalin sebuah pernikahan, cinta adalah hal utama yang harus ada padanya. Ketika hubungan sudah berjalan dan mendapatkan rasa nyaman, saat itu juga cinta yang sudah sudah ada akan tumbuh menjadi cinta yang semakin besar dan kuat. Adanya cinta itu akan sangat bermanfaat dalam kehidupan kedua pasangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wa rahmah tidaklah jauh dari kata sakinah dan mawaddah. Sebab ketiga kata ini memiliki sebuah hubungan yang saling berkaitan. Wa rahmah dalam bahasa indonesia dapat diartikan “dan kasih sayang”. Dalam menjalin hubungan keluarga, rasa kasih sayang merupakan inti dari banyak faktor yang harus ada, dengan adanya rasa kasih sayang, keluarga tersebut bisa menjadi lebih harmonis dan memperoleh sebuah kebahagiaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
 Sakinah, mawaddah, wa rahmah merupakan sebuah pokok yang harus ada dalam menjalin kehidupan berkeluarga. Agar kehidupan suami isteri menjadi aman, tentram dan damai, kedua belah pihak (suami isteri) diharuskan untuk saling pengertian, saling mencintai, saling menjaga, saling memberi kepercayaan dan kasih sayang sepenuhnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B.      Tafsir</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1.     Tafsir Al-Azhar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pangkal ayat ini boleh ditafsirkan dengan dua jalan penafsiran. Pertama kita pakai tafsir yang terbiasa, yaitu bahwa insan pertama di muka bumi ialah nenek moyang manusia yang bernama Nabi Adam. Tetapi tidak salah kalau kita menyimpang  daripada tafsir yang biasa itu, kalau kita ingat yang dibahaskan “Dia ciptakan untuk kamu” itu adalah buat seluruh manusia, bukan untuk satu orang nenek yang bernama Adam. Teranglah bahwa yang diambil dari baagian badanya untuk jadi isterinya itu hanyalah Nabi Adam saja. Adapun keturunan Nabi Adam, anak-anak, cucu-cucu dan cicit Nabi Adam yang telah bertebaran diseluruh permukaan bumi ini, tidaklah seoran juga lagi yang isterinya diambilkan Tuhan dari bagian badanya. Di dalam suran ke-32, As-sajdah ayat 7 dan 8 jelas sekali bahwa yang dijadikan langsung dari tanah hanya adam (ayat 7) adapun keturunan Adam diciptakan dari saripati air yang lemah, yaitu mani (ayat 8).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.     Tafsir Al-Maraghi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di antara tanda-tanda yang menunjukan adanya hari berbangkit dan dikembalikannya kalian kepada-Nya, ialah bahwa Dia menciptakan bagi kalian isteri-isteri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian merasa tentram dengannya, dan Dia menciptakan diantara kalian rasa cinta dan kasih sayang supaya kehidupan rumah tangga kalian dapat lestari dalam tuntunan yang sempurna.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Tafsir Al-Mishbah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat Di atas menguraikan tentang perkembangbiakan manusia serta bukti kuasa dan rahmat dalam hal tersebut. Ayat diatas melanjutkan pembuktian bahwa : Dan juga diantara tanda tanda kekuasaanya adalah dia menciptakan untuk kamu secara khusus pasangan pasangan hidup suami atau istri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu tenang dan tentram serta cenderung kepadanya yakni kepada masing-masing pasangan itu, dan dijadikannya kamu mawaddah dan rahmat sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir tentang kuasa dan nikmat Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C.    Aplikasi dalam kehidupan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.     Ayat ini digunakan sebagai acuan untuk menjalin rumah tangga.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.   Memberikan petunjuk tentang keluarga sakinah, mawaddah, warahmah sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.   Selalu menjaga diri dengan sebaik mungkin dan berusaha untuk selalu hijrah pada kebaikan, istiqomah agar mendapatkan pasangan yang baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D.      Aspek Tarbawi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari beberapa penjelasan mengenai tafsir QS. Ar-rum ayat 21, maka dapat diambil hikmah pendidikan yang ada di dalamnya, antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.   Kesuksesan dalam rumah tangga adalah tercapainya keluarga sakinah mawaddah warrahmah</div>
<div style="text-align: justify;">
2.   Dalam menjalin bahtera rumah tangga harus desertai rasa ikhlas agar selalu di lindungi oleh Allah SWT.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.   Allah menciptakan manusia berpasangan-pasangan agar dapat berkembang biak  dan berketurunan  </div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A.    Kesimpulan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berkeluarga adalah sebuah karunia Allah yang paling berkesan di dalam kehidupan. Oleh karena itu di dalam berkeluarga harus tercipta sakinah, mawaddah wa rahmah agar kehidupan di dalam rumah tangga terasa tentram, damai dan nyaman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam mencapai suatu keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah seperti diharapkan Nabi dan rasul mungkin tidaklah mudah tetapi jika ada kemauan untuk memperbaikinya bisa di mulai dari sekarang. Karena bagi Allah swt tidak ada kata terlambat untuk berubah ke arah yang benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Selengkapnya</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Download Makalah Tafsir Tarbawi (Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah QS. Ar Rum Ayat 21)</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><a href="https://drive.google.com/file/d/0B4NfUxwWEXOzN2FRaG00X2NiaXM/view?usp=sharing" target="_blank">[Download]</a></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Lihat Makalah Lain :</b><br />
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/04/makalah-tafsir-tarbawi-pendidikan_18.html" target="_blank"><b><br /></b></a>
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/04/makalah-tafsir-tarbawi-pendidikan_18.html" target="_blank"><b><br /></b></a>
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/04/makalah-tafsir-tarbawi-pendidikan_18.html" target="_blank"><b><br /></b></a>
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/04/makalah-tafsir-tarbawi-pendidikan_18.html" target="_blank"><b>Makalah Tafsir Tarbawi (Pendidikan Karakter Religius : Awali Aktivitas Dengan Nama Tuhan)</b></a><br />
<b><br /></b>
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/02/makalah-tafsir-tarbawi-jati-diri.html" target="_blank"><b>Makalah Tafsir Tarbawi (Jati Diri Manusia : Perkembangan Hidup Manusia)</b></a><br />
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2016/10/makalah-tafsir-tarbawi-nabi-sebagai.html" target="_blank"><b><br /></b></a>
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2016/10/makalah-tafsir-tarbawi-nabi-sebagai.html" target="_blank"><b>Makalah Tafsir Tarbawi (Nabi sebagai Pendidik – Surat An Nahl Ayat 43-44)</b></a></div>

Tafsir Tarbawi Makalah Tafsir Tarbawi (Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah QS. Ar Rum Ayat 21)

Makalah Tafsir Tarbawi (Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah QS. Ar Rum Ayat 21) Link Download Power Point Download BAB I PEN...

Makalah Startegi Belajar Mengajar (Variasi Mengajar)

17:19:00 Kumpulan Makalah 0 Komentar

<h2 style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: small;">Makalah Startegi Belajar Mengajar (Variasi Mengajar)</span></b></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik3Huuq-xegwQyWxiwLLF3zvXAslQJuphR4TvFt5ZShu2OiLuDVbeaGdQ9SWrshP-hc90jKZ1FiqBInIsMnQuKxHqZgR1SnNdQaGzjKtPEjtiOIH8s0usmBYhGx14lr19_BKQ6V_CHuUu7/s1600/ariasi+mengajar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Makalah Startegi Belajar Mengajar (Variasi Mengajar)" border="0" data-original-height="294" data-original-width="397" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik3Huuq-xegwQyWxiwLLF3zvXAslQJuphR4TvFt5ZShu2OiLuDVbeaGdQ9SWrshP-hc90jKZ1FiqBInIsMnQuKxHqZgR1SnNdQaGzjKtPEjtiOIH8s0usmBYhGx14lr19_BKQ6V_CHuUu7/s320/ariasi+mengajar.jpg" title="" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Link Download Power Point</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><a href="http://powerpoint19.blogspot.com/" target="_blank">[Download]</a></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB I</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses belajar mengajar adakalanya siswa, bahkan guru mengalami kejenuhan. Hal ini tentu menjadi problem bagi tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk mengatasi kejenuhan itu perlu diciptakan situasi dan kondisi belajar mengajar yang bervariasi, apabila guru mampu menghadirkan proses  mengajar yang bervariasi, kemungkianan besar kejenuhan itu tidak akan terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kejenuhan siswa dalam memperoleh pelajaran dapat diamati selama proses belajar mengajar berlangsung seperti kurang perhatian, mengantuk, mengobrol dengan sesama teman, atau pura-pura ke kamar kecil hanya untuk menghindari kebosanan. Karenanya, pengajaran yang bervariasi sangat urgent sehingga situasi dan kondisi belajar mengajar berjalan normal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A.       Pengertian Variasi Mengajar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian “variasi” menurut kamus ilmiah popular adalah ‘selingan’, ‘selang-seling’, atau ‘pergantian’. Variasi dapat berwujud perubahan-perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan atau dibuat untuk memberikan kesan kesan yang unik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bisa ditarik kesimpulan bahwa variasi gaya mengajar adalah pengubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap lajarannya. Variasi mengajar merupakan keanekaragaman dalam penyajian kegiatan mengajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B.       Tujuan Variasi Mengajar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam proses belajar mengajar, variasi mengajar diperlukan dengan tujuan sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.           Agar perhatian siswa meningkat</div>
<div style="text-align: justify;">
2.           Memotivasi siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
3.           Menjaga wibawa guru</div>
<div style="text-align: justify;">
4.           Mendorong kelengkapan fasilitas pengajaran</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C.       Prinsip-prinsip Variasi Mengajar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip prinsip penggunaan variasi mengajar itu adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Dalam penggunaan keterampilan variasi sebaiknya semua jenis variasi digunakan, selain itu juga harus ada variasi penggunaan komponen untuk setiap jenis variasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Menggunakan variasi secara lancar dan berkesinambngan sehingga terbentuk proses belajar mengajar yang utuh dan tidak rusak, perhatian anak didik dan proses belajar tidak terganggu.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Penggunaan komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan direncanakan oleh guru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D.      Kearifan Penggunaan Variasi Mengajar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa langkah untuk mewujudkan kearifan tersebut di antaranya sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Variasi pengajaran yang diselenggarakan harus menunjang dan dalam rangka merealisasikan tujuan pembelajaran;</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Penggunaan variasi mengajar harus lancar dan berkesinambungan tidak mengganggu proses belajar mengajar, dan anak didik akan lebih memperhatikan berbagai proses pengajaran secara utuh;</div>
<div style="text-align: justify;">
3.  Penggunaan variasi mengajar harus bersifat terstruktur, terencana dan sistematik;</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Penggunaan variasi mengajar harus luwes (tidak kaku) sehingga kehadiran variasi itu semakin mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>E.       Manfaat Variasi Mengajar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar yang relevan.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat ingin tahu dan ingin menyelidiki siswa tentang hal-hal baru.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenanginya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>F.        Dimensi-dimensi Variasi Mengajar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.         Variasi gaya mengajar</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun macam-macam gaya mengajar yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a.           Gaya mengajar klasik</div>
<div style="text-align: justify;">
b.           Gaya mengajar teknologi</div>
<div style="text-align: justify;">
c.           Gaya mengajar personalisasi</div>
<div style="text-align: justify;">
d.           Gaya mengajar interaksional</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun pendekatan-pendekatan gaya mengajar, antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a.         Filosofis</div>
<div style="text-align: justify;">
b.        Induksi</div>
<div style="text-align: justify;">
c.         Deduksi</div>
<div style="text-align: justify;">
d.        Sosio-kultural</div>
<div style="text-align: justify;">
e.         Fungsional</div>
<div style="text-align: justify;">
f.          Emosional</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>G.      Variasi Mengajar pada Model-model Belajar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Visual</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Auditorial</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Kinestetik</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>KESIMPULAN</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Variasi pembelajaran adalah salah satu variabel dalam kompetensi paedagogis yang harus dikembangkan secara terus menerus oleh pembelajar. Semakin banyak variasi strategi pembelajaran, baik teacher-centered maupun student centered, yang diterapkan dalam proses belajar mengajar, maka pembelajaran tersebut akan berlangsung dinamis. Pembelajar akan termotivasi dengan semakin banyaknya strategi yang berbeda tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari pembahasan, bisa ditarik kesimpulan bahwa variasi gaya mengajar adalah pengubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam kontek belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pelajarannya. Dan ini bisa dibuktikan melalui ketekunan, antusiasme, keaktifan mereka dalam belajar dan mengikuti pelajarannya di kelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Selengkapnya</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Download Makalah Startegi Belajar Mengajar (Variasi Mengajar)</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><a href="https://drive.google.com/file/d/0B4NfUxwWEXOzblNxMmt6eDZDbHc/view?usp=sharing" target="_blank">[Download]</a></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Lihat Makalah Lain :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/05/makalah-sejarah-peradaban-islam.html" target="_blank"><b><br /></b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/05/makalah-sejarah-peradaban-islam.html" target="_blank"><b>Makalah Sejarah Peradaban Islam (Peradaban Islam Masa Khulafaur Rasyidin)</b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/05/makalah-psikologi-agama-hubungan.html" target="_blank"><b>Makalah Psikologi Agama (Hubungan Kecerdasan Spiritual dengan Psikologi Agama)</b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://makalahe19.blogspot.com/2017/05/makalah-strategi-belajar-mengajar.html" target="_blank"><b>Makalah Strategi Belajar Mengajar (Metode Belajar Mengajar)</b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>

Strategi Belajar Mengajar Makalah Startegi Belajar Mengajar (Variasi Mengajar)

Makalah Startegi Belajar Mengajar (Variasi Mengajar) Link Download Power Point [Download] BAB I PENDAHULUAN Tidak dapat...

Makalah Strategi Pembelajaran (Pengajar. Pendidik, Pembelajaran)

09:37:00 Kumpulan Makalah 0 Komentar

<h2 style="text-align: center;">
<b style="font-size: medium; text-align: justify;">Makalah Strategi Pembelajaran (Pengajar. Pendidik, Pembelajaran)</b></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBFE__urN63rqeWMqyoWShtdi_7L7cx3xJcbH0xTMhwNPjlZXUs59lN7NCosfHfXNstGdB7FQVtZqhGhecsuwgoCn1d9FXfV-w8giAt_mWP59q5Afo1scHaB0aXDPeSSuT9dpME34f0s9P/s1600/pembelajaran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Makalah Strategi Pembelajaran (Pengajar. Pendidik, Pembelajaran)" border="0" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBFE__urN63rqeWMqyoWShtdi_7L7cx3xJcbH0xTMhwNPjlZXUs59lN7NCosfHfXNstGdB7FQVtZqhGhecsuwgoCn1d9FXfV-w8giAt_mWP59q5Afo1scHaB0aXDPeSSuT9dpME34f0s9P/s320/pembelajaran.jpg" title="" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Download Power Point</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><a href="http://powerpoint19.blogspot.com/" target="_blank">[Download]</a></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Persamaan dan Perbedaan Istilah Mengajar, Mendidik, dan Pembelajar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
 Mendidik  dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan baik secara jasmani maupun rohani. Oleh karena itu mendidik dikatakan sebagai upaya pembinaan pribadi, sikap mental dan akhlak anak didik. Dibandingkan dengan pengertian mengajar, maka pengertian mendidik lebih mendasar. Mendidik tidak sekedar transfer of knowledge, tetapi juga transfer of values. Berkait dengan soal pembentukan kepribadian anak didik, maka mendidik juga harus merupakan usaha untuk memberikan motivasi kepada anak didik agar terjadi proses internalisasi nilai-nilai pada dirinya, sehingga akan lahir suatu sikap yang baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Makna dan Hakikat Guru</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Makna Guru</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Makna guru (pendidik) sebagaimana dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003, Bab I, Pasal 1, ayat 6 adalah tenaga kependidikanyang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi juga bisa di masjid, di surau / mushola, di rumah, dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menjadi guru menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat dan kawan-kawan  dalam buku Zaenal Mustakim, M.Ag. tidak sembarangan, tetapi harus memenuhi beberapa persyaratan seperti di bawah ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.    Takwa kepada Allah SWT</div>
<div style="text-align: justify;">
2.    Berilmu</div>
<div style="text-align: justify;">
3.    Sehat jasmani</div>
<div style="text-align: justify;">
4.    Berkelakuan baik</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tugas guru sangat banyak, baik yang terikat dalam kedinasan maupun di luar kedinasan. Tugas di luar kedinasan dapat dikatakan sebagai tugas pengabdian yang tidak terbatasi oleh ruang lingkup waktu dan tempat, tugas ini meliputi profesi, kemanusiaan dan kemasyarakatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Hakikat Guru</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua 1991, guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Dalam Undang-undang Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 Pasal 2, guru dikatakan sebagai tenaga profesional yang mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dam sertifikasi pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Tugas dan Fungsi Guru</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Tugas Guru</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Roestiyah N. K. dalam buku Zaenal Mustakim, M.Ag., guru dalam mendidik peserta didik bertugas untuk:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Menyerahkan kebudayaan peserta didik bberupa kepandain, kecakapan dan pengalaman-pengalaman.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai cita-cita dan dasar negara kita Pancasila.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik sesuai Undang-undang Pendidikan yang merupakan keputusan MPR No. II Tahun 1983</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Sebagai perantara dalam belajar</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Sebagai pembimbing, untuk membawa peserta didik ke arah kedewasaan, pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak menurut sekehendaknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
f.     Guru adalah sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
g.    Sebagai penegak disiplin.</div>
<div style="text-align: justify;">
h.    Guru adalah sebagai administrator dan manajer.</div>
<div style="text-align: justify;">
i.      Pekerjaan guru sebagai suatu profesi.</div>
<div style="text-align: justify;">
j.      Guru sebagai perencana kurikulum.</div>
<div style="text-align: justify;">
k.    Guru sebagai pemimpin (guidance worker).</div>
<div style="text-align: justify;">
l.      Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Fungsi guru</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Guru berfungsi sebagai pembuat keputusan yang berhubungan dengan perencanaan, implementasi, dan penilaian. Sebagai perencana, guru hendaknya dapat mendiagnosa kebutuhan para siswa sebagai subjek belajar, merumuskan tujuan kegiatan proses pembelajaran, dan menetapkan strategi pengajaran yang ditempuh untuk merealisasikan tujuan yang telah dirumuskan. Sebagai pengimplementasi rencana pengajaran yang telah disusun, guru hendaknya mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada dan berusaha “memoles” setiap situasi yang muncul menjadi situasi yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Pada saat melaksanakan kegiatan evaluasi, guru harus dapat menetapkan prosedur dan teknik evaluasi yang tepat. Jika tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan pada kegiatan perencanaan belum tercapai, maka ia harus meninjau kembali serta rencana implementasinya dengan maksud untuk melakukan perbaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Gaya-gaya Mengajar Guru</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Makna Gaya Mengajar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a.    Menurut Abu Ahmadi gaya mengajar adalah gaya tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam melaksanakan proses pengajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
b.    Menurut Abdul Qadir Munsyi, gaya mengajar adalah gaya mengajar adalah gaya yang dilakukan guru pada saat mengajar di muka kelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
c.    Menurut Zahminan Zaini, gaya mengajar adalah gaya atau tindak tanduk guru sebagai pernyataan kepribadiannya dalam menyampaikan bahan pelajarannya kepada siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Macam-macam Gaya Mengajar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari karakteristik masing-masing guru, terdapat macam-macam gaya mengajar, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
a.    Gaya Mengajar Klasik.</div>
<div style="text-align: justify;">
b.    Gaya mengajar teknologis.</div>
<div style="text-align: justify;">
c.    Gaya mengajar personalisasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
d.   Gaya mengajar interaksional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Pendekatan Gaya Mengajar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam gaya mengajar pendekatan mempunyai peran penting untuk mencapai tujuan. Artinya  gaya mengajar tidak akan efektif dan efisien apabila tidak melakukan pendekatan pada saat menyampaikan bahan ajar kepada peserta didik.<br />
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>E. Prinsip-prinsip Mengajar</b><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Prinsip aktivitas</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Prinsip motivasi</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Prinsip individualitas</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Prinsip lingkungan</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Prinsip konsentrasi</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Prinsip kebebasan</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Prinsip peragaan</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Prinsip kerja sama dan persaingan</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Prinsip apersepsi</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Prinsip korelasi</div>
<div style="text-align: justify;">
11. Prinsip efisiensi dan efektivitas</div>
<div style="text-align: justify;">
12. Prinsip globalitas</div>
<div style="text-align: justify;">
13. Permainan dan hiburan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengajar diartikan sebagai usaha guru untuk menyampaikan dan menanamkan pengetahuan kepada siswa/anak didik. Jadi mengajar lebih cenderung kepada transfer of knowledge. Mendidik  dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan baik secara jasmani maupun rohani. Mendidik tidak sekedar transfer of knowledge, tetapi juga transfer of values.</div>
<div style="text-align: justify;">
Peran guru sebagai fasilitator membawa konsekuensi terhadap perubahan pola hubungan guru-siswa, yang semula lebih bersifat top-down ke hubungan kemitraan. Peran guru sebagai fasilitator, merubah paradigma dalam proses pembelajaran yang tadinya berpusat pada guru (teacher centered) menjadi berpusat pada siswa (learner centered).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Hakikat guru tidak hanya menjadi seorang diri, akan tetapi menyatu dalam semua keragaman. Artinya, guru harus pandai menyatukan keragaman peserta didiknya dari tingkat kemampuan tingkat intelektual, keragaman dalam bercakap, keragaman kepribadian hingga keragaman kecenderungan yang di dasari oleh bakat mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Selengkapnya </b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Download Makalah Strategi Pembelajaran (Pengajar. Pendidik, Pembelajaran)</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><a href="https://drive.google.com/file/d/0B4NfUxwWEXOzcEx3Q0tEUFBfMFE/view?usp=sharing" target="_blank">[Download]</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b>
<b><br /></b>
<b><br /></b>
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Lihat Makalah Lain :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b>
<b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: inherit;"><a class="OYKEW4D-c-g" href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1916439606814564451#editor/target=post;postID=7269626425135354643;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=1;src=postname" style="border: 0px; cursor: pointer; display: inline-block; margin: 0px 10px 0px 0px; max-width: 100%; overflow: hidden; padding: 0px; text-align: -webkit-left; text-overflow: ellipsis; vertical-align: baseline; white-space: nowrap; width: auto;"><b>Makalah Sejarah Peradaban Islam (Peradaban Islam Masa Khulafaur Rasyidin)</b></a></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><b><br /><a class="OYKEW4D-c-g" href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1916439606814564451#editor/target=post;postID=1638590826557282291;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=2;src=postname" style="background-color: #fff9e7; border: 0px; cursor: pointer; display: inline-block; margin: 0px 10px 0px 0px; max-width: 100%; overflow: hidden; padding: 0px; text-align: -webkit-left; text-overflow: ellipsis; vertical-align: baseline; white-space: nowrap; width: auto;">Makalah Psikologi Agama (Hubungan Kecerdasan Spiritual dengan Psikologi Agama)</a></b></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><b><br /><a class="OYKEW4D-c-g" href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1916439606814564451#editor/target=post;postID=4764116355446968642;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=3;src=postname" style="border: 0px; cursor: pointer; display: inline-block; margin: 0px 10px 0px 0px; max-width: 100%; overflow: hidden; padding: 0px; text-align: -webkit-left; text-overflow: ellipsis; vertical-align: baseline; white-space: nowrap; width: auto;">Makalah Strategi Belajar Mengajar (Metode Belajar Mengajar)</a></b></span><br />
</div>

Strategi Belajar Mengajar Makalah Strategi Pembelajaran (Pengajar. Pendidik, Pembelajaran)

Makalah Strategi Pembelajaran (Pengajar. Pendidik, Pembelajaran) Download Power Point [Download] BAB II PEMBAHASAN A. P...

Kumpulan Makalah

Makalah Psikologi Agama (Pengaruh Psikologi Agama Dalam Usaha Mengontrol Perilaku Psikologi Peserta Didik)

Makalah Strategi Belajar Mengajar (Pengelolaan Kelas)

Makalah Tafsir Tarbawi (Visi dan Misi Manusia di Bumi – Surat Al Baqarah Ayat 30)

Makalah Strategi Belajar Mengajar (Metode Belajar Mengajar)

Makalah Tafsir Tarbawi (Tugas Pokok Manusia - Surat Adz Dzariyat Ayat 56)

Makalah Tafsir Tarbawi (Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah QS. Ar Rum Ayat 21)

Makalah Startegi Belajar Mengajar (Variasi Mengajar)

Makalah Strategi Pembelajaran (Pengajar. Pendidik, Pembelajaran)

Popular Posts

Kategori