0 Komentar

Makalah Hadis Tarbawi (Menyebarkan Ilmu Ke Kalangan Eksternal)

Makalah Hadis Tarbawi (Menyebarkan Ilmu Ke Kalangan Eksternal)


BAB I
PENDAHULUAN

Dalam masa kini para mahasiswa atau banyak kalangan yang belum paham betul akan arti pentingnya ilmu. Karena ilmu itu juga memiliki peran penting ketika masyarakat ataupun seseorang dihadapkan pada permasalahan baik yang bersifat manusia ataupun berwujud kepada sang Ilahi.
Oleh karena itu dalam makalah ini, kami akan membahas lebih lanjut sedikit pengertiannya dalam mata kuliah Hadist Tarbawi II. Hadist Tarbawi II ini memiliki fungsi seperti alat untuk menuju ilmu yang benar. Namun sejatinya juga untuk menyempurnakan isi-isi yang ada pada Al-Qur’an dan kehidupan manusia dalam kesehariannya.

Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan sedikit ilmu yang berhubungan dengan penyebaran ilmu, yaitu ke kalangan eksternal. Menyebarkan ilmu ke kalangan eksternal merupakan salah satu cara menyebarkan ilmu agar tidak berkembang di kalangan intern saja. Contohnya lewat media massa seperti komunikasi dakwah, tekhnik konseling, dll.

Untuk mencapai masyarakat teknologi, maka suatu masyarakat harus memiliki sistem teknologi yang baik. Dengan demikian maka beberapa fungsi media teknologi adalah kunci utama perubahan masyarakat. Teknologi secara fungsional telah menguasai masyarakat, bahkan pada fungsi yang substansional, seperti mengatur beberapa sistem norma di masyarakat, umpamanya sistem lalu lintas di jalan raya, sistem komunikasi.

Merujuk pada keterangan di atas. Jadi, Hadist Tarbawi II disini sangat memberikan peranan yang cukup besar dalam perkembangan ilmu. Oleh karena itu penulis akan membahas makalah tentang pentingnya menyebarkan ilmu ke kalangan eksternal.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Ilmu, dan media massa

1.        Sebagai saluran produksi ddan distribusi konten simbolis,
2.        Sebagai institusi publik yang bekerja sebagai aturan yang ada,
3.        Keikutsertaan baik sebagai pengirim atau penerima sukarela,
4.        Menggunakan standar profesional dan birokrasi, dan
5.        Media sebagai perpanduan antara kebebasan dan kekuasaan. 

B.       Berbagai macam media penyebaran ilmu ke eksternal

C.      Hadist yang terkait dengan menyebarkan ilmu ke kalangan eksternal

عَنْ سَعِيْدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله ُعَنْهُمَا قَالَ: (لَمَّا نَزَلَتْ: وَأَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ اْلاَقْرَبِيْنَ وَرَهْطَكَ مِنْهُمُ اْلمُخْلَصِيْنَ خَرَجَ رَسُوْلُ الله ِصَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى صَعِدَ الصَّفَا فَهَتَفَ يَاصَبَاحَاهْ فَقَالُوْا: مَنْ هَذَا؟ فَاجْتَمَعُوْ إِلَيْهِ فَقَالَ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخْبَرْ تُكُمْ أَنَّ خَيِلاً تَخْرُجُ مِنْ سَفْحِ هَذَا الْجَبَلِ َاكُنْتُمْ مُصَدِّقِيَّ قَالُوا مَاجَرَّبْنَا عَلَيْكَ كَذِبً قَالَ فَإِنِّي نَذِيْرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيْدٍ قَالَ أَبُوْلَهَبٍ تَبَّالَكَ مَاجَمِعْتَنَا إِلاَّ لِهَذَا؟ ثُمَّ قَامَ فَنَزَلَتْ:(تَبَّتْ يَدَا أَبِيْ لَهَبٍ وَتَبَّ), وَقَدْ تَبَّ. هَكَذَا قَرَأَهَا الأَعِمَشُ يَوْمَئِذٍ . (رواه البخارى فى الصحيح, كتاب تفسير القرآن الكريم, باب تباب خسران تتبيب تدمير)

Artinya : “Dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, “Ketika turun ‘Dan berilah peringatan keluargamu yang paling dekat, dan kelompokmu di antara mereka yang ikhlash’, Rasulullah SAW keluar hingga naik ke shafa, lalu berteriak, ‘ya shabahaah’. Mereka bersabda, ‘Siapa ini?’ Mereka pun berkumpul kepadanya. Beliau bersabda,’ Bagaimana pendapat kalian jika aku mengabarkan bahwa pasukan berkuda keluar dari balik bukit ini, apakah kalian membenarkanku?’ Mereka berkata, ‘Kami tidak pernah mencoba dusta kepadamu’. Beliau bersabda, Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan dihadapan adzab yang pedih’. Abu Lahab berkata, Binasalah kamu, kamu tidak mengumpulkan kami kecuali untuk ini?’ Kemudian dia berdiri. Maka turunlah ayat, ‘Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa’, yakni sungguh binasa. Demikian dibaca oleh Al A’masy pada hari itu”. (HR. Bukhori).
  
D.      Refleksi dan analisa kehidupan

Kebutuhan ilmu untuk masyarakat umum atau semua manusia sangat penting ke eksistensianya karena ilmu itu merupakan wujud keberhasilan hidup didunia maupun di akherat kelak. Dalam perkembangannya ilmu tidak serta merta hanya berkembang di wilayah intern saja. Wilayah eksternpun juga harus di ikut sertakan karena itu juga merupakan hal yang bisa mengubah kepribadian atau cara berfikir masyarakat itu sendiri.

Media publik harus bisa membantu membuat pemikiran masyarakat menjadi kritis, postif, kreatif, dan sabar. Ini sangat besar pengaruhnya untuk masyarakat. Media publik ini juga memiliki pengaruh positif maupun negatif. Pengaruh positif di sini misalnya ketika sekelompok atau seseorang yang menonton film religi, mereka akan mengaplikasikan ke dalam dunia yang nyata tentang kebaikan dari film yang di tonton tadi. Pengaruh negatifnya juga ada, namun disini kita kembali kepada kesadaran dalam cara berfikir dan menela’ah suatu materi ataupun problematika yang ada. Karena kalau kita tidak ada bekal dari diri sendiri, maka kita akan terjebak dalam ilmu atau pemikiran yang salah, sebaliknya mengingat media publik itu memiliki segudang efek bagus dan tidak bagus, maka ketika kita memiliki bekal yang cukup maka kita bisa menyaring ilmunya dari penyebaran ilmu di berbagai media publik.

E.       Aspek Tarbawi

1.Pendidik harus memahami apa yang dibutuhkan peserta didik.
2. Pendidik harus mampu memiliki kriteria membangun untuk peserta didiknya baik itu bakat, potensi, ataupun karakter.
3. Guru harus bisa menjadi contoh untuk berbuat atau melakukan sesuatu.
4. Guru dituntut berkreatif dan kreasi agar peserta didik tidak jenuh dan tidak bosan.


BAB III
PENUTUP


Dalam mempelajari beberapa pembahasan diatas tentang penyebaran ilmu dari berbagai media, kita bisa mengambil banyak manfaat. Yang dimana manfaat itu kita bisa di implementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa manfaat yang bisa kita petik :
1.        Memperluas wawasan.
2.        Bisa menjadi tempat saling bertukar pikiran atau informasi.
3.        Mempermudah dalam mencari dan mengembangkan ilmu.
4.        Bisa berdakwah tanpa tatap muka atau jarak jauh,
5.        Bisa me-manage waktu, bisa untuk belajar kapan dan dimana saja, dll



Selengkapnya






Lihat Makalah Lain :


Makalah Hadis Tarbawi (Ilmu Tentang Pencipta)


Makalah Hadis Tarbawi (Akal, Ilmu, dan Amal)


Makalah Hadis Tarbawi (Intuisi Hati)

Post a Comment

 
Top