0 Komentar

Makalah Hadis Tarbawi (Teladan Dari Pemimpin Rumah Tangga)

Makalah Hadis Tarbawi (Teladan Dari Pemimpin Rumah Tangga)


BAB I
PENDAHULUAN

Dalam sebuah hadits shahih di riwayatkan oleh Al Imam Bukhari, disebutkan bahwa Rasululllah SAW bersabda :

 كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَ الْفِطْرَة, فَاَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ.

(HR. Bukhari I:240)
                       
Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan bahwa setiap anak itu lahir dalam keadaan baik hanif dan bertauhid, sedang apabila ia kelak dewasa menajadi orang kafir, yahudi, Nasrani dan Majusi. Sungguh itu semua adalah karena orang tua mereka, yang dimana mereka tiada memberikan pendidikan yang baik.

 Allah SWT berfirman,                                                                

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”
(QS.At Tahrim. 66 :6)

Keluarga merupakan denyut nadi kehiudpan yang dinamis dan termasuk salah satu pranata yang secara konstruktif mempunyai andil besar dalam pembentukan,pertumbuhan,dan pengembangan pendidikan karakter anak.

BABII
PEMBAHASAN

1. Pengertian

2. Hadis

4- حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا صَالِحٌ عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ قَالَ  { كَانَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ إِذَا أَشْفَى عَلَى خَتْمِ الْقُرْآنِ بِاللَّيْلِ بَقَّى مِنْهُ شَيْئًا حَتَّى يُصْبِحَ فَيَجْمَعَ أَهْلَهُ فَيَخْتِمَهُ مَعَهُمْ  }   (رواه الدارمي فى السنن,كتاب فضا ئل القران, باب فى ختم القران)

   Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Shalih dari Tsabit Al Bunani ia berkata; Apabila Anas bin Malik hampir mengkhatamkan Al Qur'an di malam hari, ia menyisakan sedikit dari Al Qur'an hingga waktu pagi. Lalu ia mengumpulkan keluarganya, kemudian ia mengkhatamkan Al Qur'an bersama mereka. (HR. Ad-Darimi).

3. Mufrodat

4. Nilai Edukatif yang Teraplikasikan

Tinjauan dari sudut ilmiah menunjukkan bahw, pada dasarnya, keteladanan memiliki sejumlah azas kependidikan berikut ini.

Pertama, seorang pendidik dituntut untuk menjadi teladan di hadapan anak didiknya, bersegera untuk berkorban, dan menjauhkan diri dari hal-hal yang hina. Artinya, setiap anak didik akan meneladani pendidiknya dan benar-benar puas terhadap ajaran yang diberikan sehingga perilaku ideal yang diharapkan dari setiap anak merupakan tuntutan realitas dan dapat diaplikasikan. Begitu juga dengan orang tua, anak-anak harus memiliki figur teladan dalam keluarganya sehingga sejak kecil dia terarahkan oleh konsep-konsep islam. Dengan begitu, para pendidik dan orang tua harus menyempurnakan dirinya dengan akhlak mulia yang berasal dari Al-Qur’an dan dari perilaku Rasulullah saw.

Kedua, sesungguhnya islam telah menjadikan kepribadian Rasulullah saw, sebagai teladan abadi dan aktual bagi pendidik dan generasi muda sehingga setiap kali membaca riwayat beliau, semakin bertambahlah kecintaan dan hasrat kita untuk meneladani baliau. Islam menyajikan keteladanan ini agar manusia menerapkan suri teladan itu kepada dirinya sendiri. 

Ketiga,Peran orang tua dalam pengembangan Anak di Lembaga Keluarga
Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual, dan etos sosial anak. Mengingat pendidik adalah seorang figur terbaik dalam pandangan anak, yang tindak tanduk dan sopan santunnya, disadari atau tidak, akan ditiru oleh mereka. Bahkan bentuk perkataan, perbuatan dan tindak tanduknya, akan senantiasa tertanam dalam kepribadian anak.   
     
Syariat Islam memuat ajaran-ajaran yang mengatur manusia untuk bekerja dan mencari nafkah dengan jalan halal. Aturan-aturan yang berlaku bagi rumah tangga muslim di dalam bekerja dan berusaha sebagai berikut.

1.      Tanggung jawab Laki-Laki untuk bekerja dan wanita mengatur rumah tangga
2.      Istri berhak bekerja dengan aturan tertentu
3.      Usaha itu harus halal dan baik
4.      Bekerja sesuai dengan batas kemampuan
5.      Melatih anak bekerja

5. Aspek Tarbawi

1. Setiap orang adalah pemimpin

2.Laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki tanggung jawab dan akan dimintai   pertanggungan jawabnya.

3. Pemberian pengaruh secara spontan
Pengaruh yang tersirat dari sebuah keteladanan akan menentukan sejauhmana seseorang memiliki sifat yang mampu mendorong orang lain untuk meniru dirinya.

4. Pemberian pengaruh secara sengaja
Pemberian pengaruh secara sengaja melalui keteladanan bisa juga dilakukan secara sengaja, misal seorang imam membaguskan shalatnya untuk mengajarkan shalat yang sempurna.

5.Seorang pemimpin dalam rumah tangga harus bisa menjadi teladan yang baik   untuk keluarganya.

6.Keluarga merupakan sekolah pertama bagi seorang anak.

7. Rasulullah sebagai figur pendidik islami, mengisyaratkan agar pihak-pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan mengarahkan anak didiknya melalui teladan dan contoh perbuatan secara langsung. 

BAB III
PENUTUP

Keluarga merupakan denyut nadi kehidupan yang dinamis dan termasuk salah satu pranata yang secara konstributif mempunyai andil besar dalam pembentukan, pembinaan,pertumbuhan, dan pengembangan pendidikan karakter anak, karena keluarga dibangun lewat hubungan-hubungan kemanusiaan yang akrab dan harmonis, serta lahir dan tumbuh gejala sosial dan pendidikan di lingkungan pergaulan keluarga. Rasulullah sebagai figur pendidik islami, mengisyaratkan agar pihak-pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan mengarahkan anak didiknya melalui teladan dan contoh perbuatan secara langsung. Dan yang tak kalah penting, para pendidik dituntut untuk mengarahkan pandangan anak didik untuk meneladani perbuatannya. Pendidik yang demikian dapat dikatakan sebagai pendidik yang telah membuat jejak-jejak kebaikan.

Selengkapanya





Lihat Makalah Lain:





Post a Comment

 
Top