0 Komentar
Selengkapnya

Link Download Power Point



Makalah Tafsir Tarbawi (Keluarga Sebagai Objek Pendidikan - Surat At Tahrim ayat 6)

Makalah Tafsir Tarbawi (Keluarga Sebagai Objek Pendidikan - Surat At Tahrim ayat 6)

BAB I
PENDAHULUAN
Al-Qur’an diyakini oleh umat Islam sebagai kalamullah (firman Allah) yang mutlak benar, berlaku sepanjang zaman dan mengandung ajaran serta petunjuk tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia di dunia ini dan di akhirat nanti. Ajaran dan petunjuk al-Qur’an tersebut berkaitan dengan berbagai konsep yang amat dibutuhkan oleh umat manusia dalam mengarungi kehidupannya di dunia ini dan di akhirat kelak.

Al-Qur’an berbicara tentang berbagai hal, seperti aqidah, ibadah, mu’amalah berbicara pula tentang pendidikan. Namun demikian, al-Qur’an bukanlah kitab suci yang siap pakai, dalam arti berbagai konsep yang dikemukakan al-Qur’an tersebut tidak langsung dapat dihubungkan dengan berbagai masalah tersebut. Ajaran al-Qur’an tampil dalam sifatnya yang global, ringkas dan general. Untuk dapat memahami ajaran al-Qur’an tentang berbagai masalah tersebut mau tidak mau seseorang harus melewati jalur tafsir sebagaimana telah di lakukan para ulama. 

Dalam sebuah pendidikan tentunya terdapat sebuah subyek, obyek dan sarana-sarana lain yang sekiranya dapat membantu terselenggaranya sebuah pendidikan. Allah SWT telah memerintahkan kepada Rasul-Nya yang mulia, di dalam ayat-ayat yang jelas ini, agar dia memberikan peringatkan kepada keluarga dan sanak kerabat dulu kemudian kepada seluruh umat manusia agar tidak seorang pun yang berprasangka jelek kepada nabi, keluarga dan sanak kerabatnya. Jika dia memulai dengan memberikan peringatan kepada kelurga dan sanak kerabatnya, maka hal itu akan lebih bermanfaat dan seruannya akan lebih berhasil. Allah juga menyuruh agar bersikap tawadhu kepada pengikut-pengikut yang beriman, bersikap baik keapad mereka, dan ikut menggung kesusahan yang mereka mau menerima nasehat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Judul 
Judul yang akan kita bahas pada kali ini,  menyangkut tentang “keluarga sebagai objek pendidik”.

B. Nash
Surat At-tahrim ayat 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Artinya : “hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari api yang bahan bakarnya adalah manusia manusia dan batu-batu; di atasnya malaikat-malaikat yang kasar-kasar, yang keras-keras, yang tidak mendurhakai Allah menyangkut apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan mereka mengerjakan apa yang di perintahkan”. Q.S At tahrim : 6 

C. Arti Penting

D. Teori

E. Tafsir

1.       Tafsir Al-Misbah
2.       Tafsir al maraghi
3.       Tafsir ibnu katsir
4.       Tafsir Al-Qurthubi
            
F. Aplikasi dalam kehidupan

G. Aspek tarbawi

BAB III
PENUTUP


Keluarga merupakan suatu lembaga atau unit sosial terkecil di masyarakat yang terbentuk melalui perkawinan yang sah biasanya terdiri atas ayah, ibu dan anak yang hidup di suatu tempat. Pendidikan yang paling banyak di terima oleh anak adalah keluarga, karena keluarga merupakan pendidikan yang pertama bagi anak, dalam keluarga anak pertama-tama akan mendapatkan bimbingan, perkembangan, pertumbuhan mental maupun fisik dalam kehidupannya. 

Selain itu, keluarga bagi anak merupakan suatu tempat yang paling strategis dalam mengisi dan membekali nilai-nilai kehidupan yang dibutuhkan oleh anak yang tengah mencari makna kehidupan. Di dalam keluarga orang tua harus memberikan suasana yang aman dan tenteram yang meliputi rasa cinta dan simpati yang sewajarnya pada anak. Kebutuhan akan kasih sayang harus di penuhi dan berkembang dengan baik. 

Orang tua pun harus memberikan dasar-dasar moral bagi anak, yang biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku orang tua sebagai teladan yang dapat di contoh anak. Biasanya tingkah laku, cara berbuat dan berbicara akan di tiru oleh anak, teladan ini melahirkan gejala identifikasi positif, yakni menyamakan diri dengan orang yang di tiru, dan hal ini penting sekali dalam rangka pembentukan kepribadian.




Lihat Makalah Lin :


Post a Comment

 
Top