0 Komentar
Selengkapnya

Link Download Power Point


Makalah Hadis Tarbawi (Keberkahan, Hidup Damai, Tanggung Jawab Sosial - Penipuan dan Pemalsuan)

Makalah Hadis Tarbawi (Keberkahan, Hidup Damai, Tanggung Jawab Sosial - Penipuan dan Pemalsuan)

BAB I
PENDAHULUAN

Makna yang terdapat pada kalimat salam yang sering kita ucapkan ialah sebuah doa kepada sesama muslim, antara lain mendoakan agar senantiasa diberikan keselamatan, dilimpahkan rahmat dan berkah. Keselamatan adalah sesuatu yang diharapkan ketika kita berada dalam cobaan atau ujian, dan hidup sendiri termasuk sebuah ujian. Rahmat merupakan pemberian kasih sayang yang luar biasa dari Sang Khaliq. Satu kerahmatan saja lebih besar dari kenikmatan yang ada di dunia ini. Keberkahan merupakan sebuah karunia kebaikan dalam setiap perjalanan hidup manusia. Memperoleh keberkahan dari Allah SWT akan merasa tiada kurangnya memperoleh kenikmatan dari-Nya.

Keberkahan sendiri diartikan sebagai bertambahnya kebaikan, baik yang bersifat lahir maupun bersifat batin. Oleh karena itu, untuk meraih keberkahan harus melalui jalan yang baik pula, dalam arti jalan yang di ridhai oleh Allah. Misalnya menuntut ilmu yang manfaat, disitu akan ada keberkahan. Makanan haruslah halah, diperoleh dari cara yang halal dan dimakan dengan cara yang diajarkan oleh Rasulullah, maka akan memperoleh keberkahan. Berdagang, harus jujur, tidak boleh ada penipuan, karena walaupun jual beli itu sah menurut syariat, tetapi jika terdapat unsur kecurangan, misalnya mengurangi takaran, timbangan, dan sebagainya, maka terhapuslah keberkahannya dan diputuslah rizkinya.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      HADITS TENTANG KEBERKAHAN, HIDUP DAMAI - TANGGUNG JAWAB SOSIAL
(Tentang Penipuan dan Pemalsuan)

1.      Hadits 1

عَنْ حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ {الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا} قَالَ هَمَّامٌ وَجَدْتُ فِي كِتَابِي {يَخْتَارُ ثَلَاثَ مِرَارٍ فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا فَعَسَى أَنْ يَرْبَحَا رِبْحًا وَيُمْحَقَا بَرَكَةَ بَيْعِهِمَا} (رواه البحار)

2.      Hadits 2

عن عبد الله بن عمر رضى الله عنه قال اقبل علينا رسول الله ص م فقال {يا معشر المهاجرين خمس إذا ابتليتم بهن وأعوذ بالله أن تدركوهن لم يظهر الفاخشه فى قوم قط حتى يغلب بها إلا فشا فيهم الطاعون و الأوجاع التى لم تكن مضت فى أسفالهم الذين مضوا ولم يقصروا المكيال والميزان إلا أخذوا بالسنين وشدة المنونة وجور السلطان عليهم ولم يمنعوا زكاة أموالهم إلا منعوا القطر من السماء ولو لا البهائم لم يمطروا ولم ينقضوا عهد الله و عهد رسوله إلا سلط الله عليهم عدوا من غيرهم فأخذوا بعض ما فى أيديهم وما لم تحكم أئمتهم بكتاب الله ويتخيروا مما أنزل الله إلا جعل الله بأسهم بينهم} (رواه ابن ماجه فى السنن. كتاب الفتن. باب العقوبات)

3.      Hadits 3

حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّهُ بَلَغَهُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ {مَا ظَهَرَ الْغُلُولُ فِي قَوْمٍ قَطُّ إِلَّا أُلْقِيَ فِي قُلُوبِهِمْ الرُّعْبُ وَلَا فَشَا الزِّنَا فِي قَوْمٍ قَطُّ إِلَّا كَثُرَ فِيهِمْ الْمَوْتُ وَلَا نَقَصَ قَوْمٌ الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ إِلَّا قُطِعَ عَنْهُمْ الرِّزْقُ وَلَا حَكَمَ قَوْمٌ بِغَيْرِ الْحَقِّ إِلَّا فَشَا فِيهِمْ الدَّمُ وَلَا خَتَرَ قَوْمٌ بِالْعَهْدِ إِلَّا سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ الْعَدُوَّ} (رواه مالك فى المواطأ. كتاب الجهاد. باب الأمر المجتمع عليه عندنا)



B.       TARJAMAH HADITS

1.      Tarjamah Hadits 1
2.      Tarjamah Hadits 2
3.      Tarjamah Hadits 3

C.       MUFRODAT (Kosa Kata)

D.      BIOGRAFI PERAWI

Hakim ibnu Hizam

Abdullah ibnu Umar
      
E.       KETERANGAN HADITS

Dalam Hadits pertama, dijelaskan bahwa terdapat keberkahan yang terlimpah ketika melakukan transaksi antara penjual dan pembeli apabila sebelum keduanya berpisah, mereka melakukan khiyar dengan benar dan jelas, tanpa ada sesuatu yang disembunyikan. Namun sebaliknya, apabila dalam transaksi tersebut mereka berdusta dengan menyembunyikan sesuatu dari barang yang diperjualbelikan, atau terdapat unsur kecurangan, penipuan, pemalsuan, maka tidaklah memperoleh berkah dalam jual beli tersebut.

F.        ASPEK TARBAWI

Aspek yang terkandung dalam ketiga Hadits di atas antara lan ialah sebagai berikut:

1.      Aspek Tarbawa pada Hadits 1:

a. Anjuran untuk melakukan khiyar dengan benar dan jelas, ketika belum berpisah dalam jual beli, karena akan memperoleh keberkahan,
b.  Larangan berbuat curang dalam jual beli, tidak menyampaikan kondisi barang yang sebenarnya.

2.      Aspek Tarbawi pada Hadits 2:

a. Kepedulian Rasulullah terhadap umatnya hingga beliau memohonkan kepada Allah, agar dilindungi dari berbagai bencana,
b.  Larangan berbuat keji dan zina,
c.  Larangan mengurangi takaran dan timbangan (khususnya dalam jual beli),
d.  Perintah untuk membayar zakat,
e.  Ancaman dari Allah kepada manusia apabila mereka merusak atau mengingkari perjanjian Allah dan Rasul-Nya,
f.  Ancaman dari Allah kepada manusia apabila mereka dan para pemimpin mereka tidak memegang teguh kitab Allah dan hukum yang diturunkan-Nya.

3.      Aspek Tarbawi pada Hadits 3:

a. Ancaman akan ditimpanya rasa ketakutan suatu kaum, ketika di situ telah terjadi kerusakan dalam hal agama,
b. Peringatan akan munculnya banyak bencana kematian ketika di suatu kaum telah banyak yang berbuat zina,
c.   Ancaman akan diputusnya rizki bagi orang yang mengurangi takaran dan timbangan,
d.  Penjelasan bahwa akan muncul banyak pembunuhan apabila suatu kaum sudah tidak menegakkan kebenaran hukum Allah,
e.  Peringatan akan timbul kekuasaan berada di pihak musuh dari mereka, ketika diri mereka sendiri telah mengingkari janji-janjinya.


BAB III
PENUTUP

Ketiga hadits di atas sama-sama menerangkan tema tentang keberkahan. Adanya keberkahan dilimpahkan kepada suatu kaum karena mereka menjalankan ibadah dengan mengharap ridha Allah. Orang yang senantiasa merasa dilihat dan diawasi segala tindak-tanduknya, sehingga tidak berani melanggar aturan-Nya, tidak mau sesekalipun berbuat curang atau menipu pada sesamanya. Dihapusnya keberekahan dari suatu kaum karena ketamakan dan kecintaan mereka sendiri terhadap dunia, atau disebut dengan hubbud dunya, sehingga akan melakukan apa saja untuk mencapai angan-angannya, cenderung terhasud untuk menggunakan cara yang tidak diridhai oleh Allah. Mungkin saja dengan cara menipu orang lain, berdusta dari apa yang mereka kerjakan.

Semoga ulasan materi di atas bermanfaat, dapat menjadi pengantar bagi kita untuk memahami lebih lanjut tentang keberkahan dalam hidup.



Lihat Makalah Lain :





Post a Comment

 
Top