0 Komentar
Bagi anda yang ingin mempunyai filenya, silahkan download!.

Baca Makalah Lain:


Makalah Metodologi Penelitian (Populasi, Sampel, dan Sumber Data)

Makalah Metodologi Penelitian (Populasi, Sampel, dan Sumber Data)

BAB I
PENDAHULUAN 


A. LATAR BELAKANG 

Teknik penelitian sebagai salah satu bagian peneitian merupakan salah satu unsur yang sangat  penting. Uraian pada pembahasan ini mencakup tujuh bagian dan dibahas berturut-turut, yaitu  pengertian sumber data, pengertian sampel, jenis sampel yang dilakukan, pegertian populasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2010): yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam  pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan - pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Peneliti yang mengamati tumbuhnya jagung, sedang objek penelitiannya adalah pertumbuhan jagung. Apabila peneliti mengguakan dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data, sedang isi catatan subjek peneliti atau variabel penelitian. Setelah melakukan teknik sumber data, peneliti sebaiknya melakukan populasi dan sampel data. Dalam hal ini yang dimaksud dengan yang banyak adalah populasi. Dalam suatu penelitian, tidaklah selalu perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi karena akan memakan banyak waktu dan biaya yang besar.

Sampel berasal dari bahasa Inggris “sample” yang artinya contoh, comotan atau mencomot yaitu mengambil sebagian saja dari yang banyak. Oleh karena itu dilakukan pengambilan sampel, dimana sampel yang diambil adalah sampel yang benar-benar representasi atau yang mewakili seluruh populasi. Dalam suatu penelitian yang menjadi dasar  pertimbangan pengambilan sampel adalah memperhitungkan masalah efisiensi ( waktu dan biaya) dan masalah ketelitian dimana penelitian dengan pengambilan sampel dapat mempertinggi ketelitian karena jika penelitian terhadap populasi belum tentu dapat dilakukan secara teliti. Seorang peneliti dalam suatu penelitian harus memperhitungkan dan memperhatikan hubungan antara waktu, biaya dan tenaga yang akan dikeluarkan dengan presis ( tingkat ketepatan ) yang akan diperoleh sebagai pertimbangan dalam menentukan metode pengambilan sampel yang akan digunakan. Karena berbagai alasan, tidak semua hal yang ingin dijelaskan atau diramalkan atau dikendalikan dapat diteliti.

Penelitian ilmian boleh dikatakan hampit selalu hanya dilakukan terhadap sebagian saja dari hal-hal yang sebenarnya mau diteliti. Jadi penelitian hanya dilakukan terhadap sampel, tidak terhadap populasi. Generalisasi dari sampel ke populasi ini mengandung risiko bahwa akan terdapat kekeliruan atau ketidaktepatan, karena sampel tidak akan mencerminkan secara tepat keadaan populasi. Berbagai teknik penentuan sampel itu pada hakikatnya adalah cara-cara untuk memperkecil kekeliruan generalisasi dari sampel ke populasi. Hal ini dapt dicapai kalau diperoleh sampel yang representastif, yaitu sampel yang benar-benar mencerminkan populasinya Populasi dan sampel sebagai keseluruhan atau sebagian contoh dari objek-objek yang diteliti. Mendengar istilah sampel, orang akan akan cenderung menghubungkannya dengan contoh. Misalnya ketika  jalan-jalan dipusat perbelanjaan dan diberikan hadiah sabun dalam bentuk yang lebih kecil, maka disebut sampel (contoh) sabun (asli). Lalu, apa hubungannya sampel barang tersebut dengan statistik? Dalam menentukan sumber data, populasi dan sampel penelitian, sudah barang tentu haruslah sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan serta haruslah tepat dan efisien. Kendala-kendala yang timbul selayaknya dapat diantisipasi oleh peneliti. Oleh karenanya, dalam menentukan  populasi dan sampel peneliti hendaklah memperhatikan hal-hal yang memang berkaitan dengan sumber data, populasi dan sampel, sehingga didapatkan sampel yang tepat.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian populasi, sampel ? 
2. Apa sajakah pengelompokan dalam populasi ? 
3. Bagaimanakah teknik dalam menentukan sampel ?
4. Apa saja syarat – syarat dari sampel ?
5. Apa Pengertian dan macam – macam Sumber data ?



BAB II
PEMBASANAN

POPULASI, SAMPEL dan SUMBER DATA

A. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang , tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/ subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Misalnya akan melakukan penelitian di sekolah X, maka sekolah X ini merupakan populasi. Sekolah X mempunyai sejumlah orang/ subyek dan obyek yang lain. Hal ini berarti populasi dalam arti jumlah/ kuantitas. Tetapi sekolah X juga mempunyai karakteristik orang-orangnya, misalnya motivasi kerjanya, disiplinnya, kepemimpinannya, iklim organisasinya dan lain-lain, dan juga mempunysi karakteristik obyek lain, misalnya kebijakan, prosedur kerja, tata ruang kelas, lulusan sekolah yang dihasilkan dan lain-lain. Yang terakhir berarti populasi dalam arti karakteristik. 

Populasi dikelompokkan menjadi:
1. Populasi berdasarkan jumlah, dibedakan menjadi :
a. Populasi terbatas (populasi terhingga)  yaitu populasi yang dinyatakan dengan angka.
b. Populasi tak terbatas (populasi tak terhingga)  yaitu populasi yang tidak dapatditentukan batas-batasnyasecara kuantitatif/apabila diminta keterangan lebih lanjut tentang jumlahnya yang pasti tidak dapat menjawab saat itu juga. 
2. Populasi berdasarkan turunan dari populasi terbatas tetapi dengan ruang lingkup yang lebih dipersempit. Populasi ini dikelompokkan menjadi:
a. Populasi teoritis, yaitu populasi yang diturunkan dari populasi terbatas, memungkinkan hasil penelitian berlaku untuk lingkungan populasi yang lebih luas. 
b. Populasi tersedia, yaitu populasi turunan dari populasi teoritis yang akan dilakukan penelitian dengan mempertimbangkan jumlah dana, waktu dan tenaga yang tersedia dengan memerhatikan karakteristik yang telah ditentukan pada populasi teoritis. 
3. Populasi berdasarkan sumber data atas variasi unsur pembentuk. Populasi ini dikelompokkan menjadi:
a. Populasi bersifat homogen, yaitu populasi dimana sumber datanya yang unsur-unsur pembentuknya memiliki sifat-sifat yang sama. 
b. Populasi bersifat heterogen, yaitu populasi dimana pembentuk sumber data yang unsur-unsurnya memiliki sifat-sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan lebih lanjut batas-batasnya baik secara kualitatif maupun kuantitatif.    

B. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). 

Teknik pengambilan sampel

Pada dasarnya ada dua cara pengambilan sampel yang dikenal, yaitu probability sampling dan nonprobability.
1. Probability sampling (pengambilan sampel berdasarkan peluang)
Sampel probabilitas adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel. Sampel probability terdiri dari:
a. Simple random  sampling
Teknik simple random sempling adalah teknik yang paling sederhana.  Sampel diambil secara acak, tanpa memerhatikan tingkatan yang ada dalam  populasi dan setiap elemen populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai subjek. 
b. Stratified random sampling
Apabila populasi terdiri dari beberapa tingkatan. Teknik ini membantu menaksir parameter populasi, mungkin terdapat sub kelompok elemen yang bisa diidentifikasikan dalam populasi yang dapat diperkirakan memiliki parameter yang berbeda pada suatu variabel yang diteliti. 
c. Proporttionate stratified random sampling
Apabila prosentase sampel yang diambil pada setiap lapisan sama.  Teknik ini memerhatikan  strata (tingkatan) yang ada dalam populasi. 
d. Disproportionate stratified random sampling
Apabila prosentasi sampel yang diambil dalam setiap lapisan tidak sama. Ini dilakukan apabila suatu lapisan mempunyai unsur sampling yang jumlahnya sedikit.
e. Cluster random sampling
Cluster diartikan sebagai kelompok atau rumpun. Dalam teknik ini yang menjadi unit sampling adalah kelompok, bukan unsur sampling itu sendiri. Teknik ini digunakan apabila populasi sangat luas, misalnya penduduk suatu provinsi, kabupaten, atau karyawan perusahaan yang  tersebar di seluruh provinsi.  
2. Nonprobability sampling (pengambilan sampel tidak berdasarkan peluang)
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel  di mana setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk menjadi sampel. 
Nonprobability sampling dikelompokkan menjadi:
a. Systematic sampling
Adalah teknik sampling yang menggunakan nomor urut dari populasi  baik berdasarkan nomor yang ditetapkan oleh peneliti sendiri maupun nomor identitas tertentu atau pertimbangan sistematis lainnya.
b. Quota sampling
Adalah teknik sampling yang menentukan jumlah sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan. 
c. Convience sampling
Dalam teknik ini anggota sampel yang diambil tidak direncanakan terlebih dahulu, tetapi karena secara kebetulan siapa saja yang bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan sampel.
d. Purposive sampling
Pada teknik ini, dalam penentuan sampel berdasarkan pertimbangan khusus sehingga layak untuk dijadikan sampel. Yang dijadikan sampel pada teknik ini harus sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
e. Boring sampel
Adalah sampel yang mewakili jumlah populasi. Biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100.
f. Snowball sampling
Adalah teknik penentuan jumlah sampel yang semula kecil kemudian terus membesar bagaikan bola salju. Pada teknik ini yang pada mulanya jumlahnya kecil tetapi makin lama semakin banyak dan akan berhenti apabila informasi yang didapatkan dinilai telah cukup, teknik ini baik diterapkan jika calon responden sulit untuk diidentifikasi.   

Syarat- syarat yang harus diperhatikan dalam penarikan sampel:
1. Derajat keseragaman dari populasi.
Makin seragam populasi itu maka makin kecil pula sampel yang dapat diambil.
2. Presisi yang dikehendaki dari peneliti. 
Makin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki, maka semakin besar pula sampel yang harus diambil.
3. Rencana analisa adakalanya besarnya sampel sudah mencukupi sesuai dengan presisi yang dikehendaki, tetapi jika dikaitkan dengan kebutuhan analisa, maka jumlah sampel tersebut kurang mencukupi.
4. Tenaga, biaya dan waktu. Kalu mengingat presisi yang tinggi maka jumlah sampel harus besar, tetapi terbatasnya dana, tenaga dan waktu maka tidak mungkin untuk mengambil sampel yang besar dan ini berarti presisi akan menurun. 
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh sampel
1. Mempunyai sifat yang dimiliki oleh populasi. 
Apabila populasi dicirikan oleh warna, dimensi dan kekerasan bahan maka sampel juga dicirikan oleh hal yang sama.
2. Mewakili dari populasi.
Apabila dari sejumlah anggita populasi sesudah dipertimbangkan cukup diambil sebuah sampel maka hasil pengujian sampel tersebut akan mewakili seluruh anggota populasi.
3. Dapat dipergunakan untuk menggeneralisasikan hasil analisis

C. SUMBER DATA

Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam menentukan metode penulisan data. Sumber data merupakan sumber yang diperlukan untuk mengumpulkan data yang kita perlukan dalam penelitian. Ada beberapa macam sumber data yaitu: alam, masyarakat, instansi, perorangan, arsip, perpustakaan, dan sebagainya. 

Apabila seorang peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespons atau menjawab pertanyaan peneliti, baik tertulis maupun lisan. Sementara pada penggunaan teknik observasi, sumber datanya berupa benda, gerak, atau proses sesuatu dan apabila peneliti menggunakan dokumentasi maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data.

Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) dalam J.Moleong (2009) sumber data utama dalam  penelitian kualitatif ialah kata-kata, dam tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen. 

Adapun jens-jenis data tersebut ialah: 
1. Kata - kata dan Tindakan 
Kata - kata dan tindakan orang - orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melaui perekaman video / audio tapes, pengambilan foto atau film. 
2. Sumber Tertulis 
Walaupun dikatakan bahwa sumber selain kata dan tindakan merupakan sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi. 
3. Foto 
Foto Menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif. Ada dua kategori foto yang dapat dimanfaakan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan oleh peneliti itu sendiri.
4. Data Statistik
Peneliti sering juga menggunakan data statistik yang telah tersedia sebagai sumber data tambahan bagi keperluannya. Statistik misalnya dapat membantu memberi gambaran tentang kecenderungan subjek pada latar penelitian. 
Jenis data penelitian berkaitan dengan sumber data dan pemelihan metode yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian. Penentuan metode pengumpulan data dipengaruhi oleh jenis dan data penelitian yang dibutuhka. Data penelitian pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi 3 jenis:
1. Data Subyek (self-report data)
Data subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian (responden). Data subyek diklasifikasikan berdasarkan bentuk respons yang diberikan, yaitu: lisan, tertulis, dan ekspresi.
2. Data fisik (Physical Data)
Data fisik merupakan jenis data penelitian yang berupa obyek atau benda-benda fisik, misanya: bangunan atau bagian bangunan, pakaian, buku, dan senjata.
3. Data dokumenter (documentary data)
Data dokumenter adlah jenis data pepnelitian yang antara lain berupa: faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo atau dalam bentuk laporan program. 


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan 

Dari berbagai penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan - pertanyaan  peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. 

Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti mengguakan dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data, sedang isi catatan subjek peneliti atau variabel penelitian. Dan teknik penentuan jumlah populasi maupun penentuan sampel sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan dari penelitian. Dengan kata lain, sampel yang diambil secara sembarangan tanpa memperhatikan aturan-aturan dan tujuan dari penelitian itu sendiri tidak akan berhasil memberikan gambaran menyeluruh dari populasi. 

Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan dalam penelitian, peneliti harus dapat menentukan teknik yang tepat dan efektif sehingga didapatkan sampel yang baik.


Daftar Pustaka


Sugiyono, 2008. “ Metodologi Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D”,  Bandung: CV. ALFABETA

Rumidi, Sukandar, 2012, “Metodologi Penelitian”, Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Noor, Juliansyah, 2011, “Metodologi Penelitian”, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Subagyo, P.Joko, 2011, “ Metodologi Penelitian dalam teori & praktik”, Jakarta: Rineka cipta

Mamang Sangadji, Etta dan sopiah, 2010, “METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan Praktis dalam Penelitian”, Yogyakarta: ANDI offset

j. Moeleong, Lexy, 1989, “ Metodologi Penelitian Kualitatif”, Bandung : Remaja Rosda karya


Post a Comment

 
Top