0 Komentar
Bagi anda yang ingin mempunyai filenya, silahkan download!.

Baca Makalah Lain:



Makalah Sejarah Indonesia

Makalah Manajemen Pendidikan (Bentuk-bentuk Actuating, Prinsip, Jenis (Komunikasi dan Koordinasi))

Makalah Manajemen Pendidikan (Bentuk-bentuk Actuating, Prinsip, Jenis (Komunikasi dan Koordinasi))

BAB I
PENDAHULUAN

Masalah pendidikan di Indonesia, merupakan masalah yang harus mendapatkan perhatian khusus, karena pendidikan satu kegiatan yang sangat strategis dalam rangka mencerdaskan bangsa. Masaalah- masalah pendidikan sangatlah kompleks, tidak hanya masalah kualitas yang tidak dapat tercapai sebagai mana mestinya, namun juga berkaitan dengan masalah- masalah pengolahan atau menejemen.

Pengolahan sebuah lembaga pendidikan pada saat sekarang belum ditunjang oleh menejemen yang baik,sehingga mutu atau kualitas sekolah masih jauh dari yang diharapkan. Menejemen selain sebagai suatu ilmu juga merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengarahan kepada kepada suatu kelompok tertentu untuk menyelenggarakan fungsi- fungsi menejemen,melalui dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.

Didalam makalah ini akan membahas masalah penggerakan suatu menejemen dalam pendidikan. Penggerakan (Actuating) adalah  kegiatan menejemen untuk membuat orang lain suka dan dapat bekerja secara ikhlas serta bersemanagat untuk berkerjasama dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan rencana dan pengorganisasian. Penggerakan merupakan salah satu fungsi menejemen yang berhubungan dengan aktifitas menejerial dalam pelaksanaan tugas. Maka dari itu untuk lebih jelasnya kami akan membahas mengenai bentuk-bentuk actuating serta komunikasi dan koordinasi secara komprehensif.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Actuating

Di dalam menegemen pendidikan, ada beberapa pengertian ataupun istilah menurut beberapa ahli, di antaranya yaitu: 

Actuating diartikan sebagai penggerakan. Penggerakan adalah kegiatan menejemen untuk membuat orang lain suka dan dapat bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk berkerjasama dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan rencana dan pengorganisasian .
Terry (1977), mendefinisikan penggerakan sebagai tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok mau dan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan para anggota yang menyebabkan para anggota mau untuk mencapai tujuan –tujuan tersebut. 
Syaiful Sagala mengatakan bahwa penggerakan adala usaha membujuk orang untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah di tentukan dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan institusi. 

B. Bentuk-bentuk Actuating, Prinsip, Jenis (Komunikasi dan Koordinasi)

Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

- Adalah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan maupun bahasa isyarat. 
- Komunikasi adalah salah satu unsur kegiatan yang penting dalam organisasi. Komunikasi merupakan saraf dalam kehidupan organisai pendidikan komunikasi sebagai upaya untuk membuat orang-orang yang terlibat di dalamnya mengerti dan memahami fungsi dan tugasnya masing-masing .

2. Bentuk-Bentuk Komunikasi yang efektif

Di dalam komunisa ada beberapa bentuk diantaranya adalah:
- Komunikasi tunggal timbal balik
- Komunikasi searah berantai
- Komunikasi Y
- Komunikasi O (Lingkaran)
- Komunikasi Roda
- Komunikasi segala arah 

3. Prinsip Komunikasi

Prinsip-prinsip komunikasi yang harus di lakukan komunikator antara lain:
- Penuh minat terhadap materi pesan
- Menarik perhatian bagi komunikan
- Di lengkapi alat peraga
- Menguasai materi pesan
- Mengulangi bagian yang penting
- Memiliki kegunaan
- Jangan menganggap bahwa setiap yang sudah mengerti pesan yang kita berikan (perlu umpan balik) 

  Kemudian prinsip komunikasi di dalam menegemen pendidikan di tinjau dari pendidikannya.

Prinsip-prinsip komunikasi dalam efektivitas pelaksanaan pendidikan

Orang yang masih hidup tidak mungkin akan lepas dari komunikasi walaupun bukan berarti semua perilaku adalah komunikasi, komunikasi ada dimana-mana: di rumah, di kampus, di kantor dan dimasjid; bahkan ia sanggup menyentuh segala aspek kehidupan kita. Artinya, hampir seluruh kegiatan manusia, dimanapun adanya, selalu tersentuh oleh komunikasi.

Bidang pendidikan misalnya, tidak bisa berjalan tanpa dukungan komunikasi, bahkan pendidikan hanya bisa berjalan melalui komunikasi , dengan kata lain, tidak ada perilaku pendidikan yang tidak dilahirkan oleh komunikasi. Bagaimana mungkin mendidik manusia tanpa berkomunikasi, mengajar orang tanpa berkomunikasi, atau memberi kuliyah tanpa berbicara. Semuanya membutuhkan komunikasi.

Disamping itu, komunikasi juga berfungsi mendidik masyarakat, mendidik setiap orang dalam menuju pencapaian kedewasaannya bermandiri. Seseorang biisa banyak tahu karena banyak mendengar, banyak membaca, dan banyak berkomunikasi.

Terdapat 10 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu : 

1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan.
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.
3.   Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.
4.  Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaanSetiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai)
5.   Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu 
      Pesan komunikasi yang dikirimkan  oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
6.   Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi.
7.   Komunikasi itu bersifat sistemik
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
8 Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan.
9.   Komunikasi bersifat nonsekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.

4. Jenis Komunikasi dalam pelaksanaan pendidikan

Kemunikasi merupakan cara untuk memudahkan atasan untuk menyampaikan sesuatu kepada bawahannya begitupun sebaliknya.oleh karena itu, kita membutuhkan komunikasi yang baik dalam pendidikan agar pelaksanan pendidikan dapat berjalan dengan baik. Untuk mencapai semua itu maka komunikasi dalam pelaksanaan pendidikan digolongkan dalam berbagai jenis yaitu:

1.   Komunikasi ke bawah dan ke atas

Komunikasi dari bawah keatas atau dari atas kebawah merupakan komunikasi yang di sampaikan oleh atasan ke bawahan atau bawahan ke atasan. Komunikasi yang disampaikan oleh atasan kebawahannya biasnya berupa perintah-perintah atau intruksi-intruksi sedangkan dari bawahan keatasan biasanya berupasaran-saran atau keluhan mengenai pelaksanaan pendidikan.

2.   Komunikasi formal dan informal

Komunikasi formal, yaitu komunikasi yang disampaikan dengan menggunakan saluran-saluran yang telah ada seperti rapat, sedangkan komunikasi informal merupakan komunikasi yang diadakan karena adanya kepentingan-kepentingan perorang atau kelompok.

3.   Komunikasih lisan dan tertulis

Komunikasi dalam bentuk lisan biasanya dilakukan jika komunikasi tersebut penting dan dianggap pribadi, sedangkan komunikasi tertulis merupakan komunikasi yang disampaikan dalam bentuk surat yang berisiakan hal-hal yang penting mengenai pelaksanaan pendidikan denagn menggunakan bahasa yang resmi.

Koordinasi

Pengertian Koordinasi

Kordinasi bersal dari bahasa latin, yakni cum yang berarti berbeda- beda, dan ordinare yang berarti penyusunan atau penempatan sesuatu pada keharusannya.dalam menejemen berbasis sekolah , kordinasi berkaitan dengan penempatan berbagai kegiatan yang berbeda – beda pada keharusan tertentu, sesuai dengan aturan yang berlaku untuk mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya melalui proses yang tidak membosankan.pengorganisasian merupakan upaya untuk menyelaraskan satuan- satuan ,pekerjaan- pekerjaan , dan orang- orang agar dapat berkerja secara tertib dan seirama menuju kearah tercapainya tujuan tanpa terjadi kekacauan(chaos), penyimpangan, percecokan dan kekosongan kerja (vaccum).Pada hakikatnya kordinasi merupakan proses penyatubuhan sasaran- sasaran dan kegiatan yang dilakukan pegawai dan berbagai satuan lembaga sehingga dapat berjalan selaras dan serasi. 

Prinsip- prinsip kordinasi :

a. Kordinasi harus dimulai dari tahap perencanaan awal.
b. Hal pertama yangharus diperhatikan dalam kordinasi adalah menciptakan iklim yang kondusif bagi kepentingan bersama.
c. Kordinasi merupakan prosesyang terumenerus dan berkesinambungan. 
d. Kordinasi merupakan pertemuan- pertemuan bersama untuk mencapai tujuan.
e. Perbedaan pendapat harus diakui sebagai pengayaan dan harus dikemukakan secara terbuka dan diselidiki dalam kaitannya dengan situasi secara keseluruhan.

Jenis-jenis Koordinasi

    Koordinasi kegiatan managemen pendidikan dapat di bagi atas tiga jenis: vertikal, fungsional, institusional
a. Koordinasi Vertikal 
Ialah koordinasi yang di lakukan oleh kepala sekolah kepada atasannya dan atau kepada bawahan.
b. Koordinasi Fungsional
Ialah koordinasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan kepala sekolah lainnya yang tugasnya saling berkaitan berdasarkan asas fungsionalisasi. Koordinasi fungsional di bedakan atas koordinasi fungsional horizontal, diagonal, teritorial, institusional.
c. Koordinasi Institusioanl
Di dalam koordinasi ini di lakukan kepala sekolah dengan beberapa instansi yang menangani satu urusan tertentu yang bersangkutan.

C. Konsep dan Implementasi Penggerakan (Actuating) 

Dalam menjalankan program pendidikan, prinsip yang harus disertakan adalah berkelanjutan, artinya proses pendidikan harus terus-menerus dijalankan dari generasi ke generasi berikutnya. Hal ini tidak terlepas dari konsep pendidikan seumur hidup. Untuk itu diperlukan suatu manajemen perencanaan yang terukur dan terarah di bidang pendidikan. Perencanaan sumber daya manusia memfokuskan perhatian pada langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna lebih menjamin bahwa dalam organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan (Taqiyuddin : 2006). 

Menurut catatan Sukardika (2001), kualitas pendidikan Indonesia sampai saat ini berada pada posisi bawah bila dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia, Philipina, Singapura, bahkan dengan Vetnam sekalipun. Hal ini dapat dipahami mengingat salah satu penyebabnya adalah bahwa perencanaan pendidikan saat ini belum ditunjang oleh data dan informasi yang memadai. 

Perencanaan yang baik hanya dapat terwujud apabila didukung dengan data dan informasiyang cepat, tepat dan akurat. Sebagai bagian dari manajemen, langkah perencanaan sangatlah penting, apalagi bidang yang direncanakan adalah bidang yang sangat subtansial yaitu pendidikan, yang merupakan langkah awal dalam pembentukan kerangka sumber daya manusia. Dari pandangan ini, berarti diperlukan perencanaan terpadu secara horizontal [antarsektor] dan vertikal [antar jenjang – bottom-up dan top-down planning],

Pendidikan harus berorientasi pada peserta didik dan pendidikan harus bersifat multikultural serta pendidikan dengan perspektif global”(Fasli Jalal dalam Sanaky: 2003) Sejalan dengan perkembangan kemajuan teknologi, khususnya di bidang informasi, perencanaan bidang pendidikan juga harus mengantisipasi perubahan kondisi seperti saat sekarang ini. Jadi perencanaan pendidikan harus lebih kreatif dalam beradaptasi dan berkembang sesuai dengan improvisasi yang tepat. Pendidikan selalu dituntut untuk cepat tanggap atas perubahan yang terjadi dan melakukan upaya yang tepat secara normatif sesuai dengan cita-cita masyarakat madani Indonesia. Maka, pendidikan selalu bersifat progresif tidak resisten terhadap perubahan, sehingga mampu mengendalikan dan mengantisipasi arah perubahan (Sanaky : 2003). 


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Actuating diartikan sebagai penggerakan. Penggerakan adalah kegiatan menejemen untuk membuat orang lain suka dan dapat bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk berkerjasama dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan rencana dan pengorganisasian.

Bentuk-Bentuk Komunikasi yang efektif

Di dalam komunisa ada beberapa bentuk diantaranya adalah:
Komunikasi tunggal timbal balik
Komunikasi searah berantai
Komunikasi Y
Komunikasi O (Lingkaran)
Komunikasi Roda
Komunikasi segala arah

Jenis Komunikasi dalam pelaksanaan pendidikan

1. Komunikasi ke bawah dan ke atas
2. Komunikasi formal dan informal
3. Komunikasih lisan dan tertulis
4. Pengertian Koordinasi

Kordinasi bersal dari bahasa latin, yakni cum yang berarti berbeda- beda, dan ordinare yang berarti penyusunan atau penempatan sesuatu pada keharusannya.dalam menejemen berbasis sekolah , kordinasi berkaitan dengan penempatan berbagai kegiatan yang berbeda – beda pada keharusan tertentu, sesuai dengan aturan yang berlaku untuk mencapai tujuan dengan sebaik- baiknya melalui proses yang tidak membosankan.pengorganisasian merupakan upaya untuk menyelaraskan satuan- satuan ,pekerjaan- pekerjaan , dan orang- orang agar dapat berkerja secara tertib dan seirama menuju kearah tercapainya tujuan tanpa terjadi kekacauan(chaos), penyimpangan. Pada hakikatnya kordinasi merupakan proses penyatubuhan sasaran- sasaran dan kegiatan yang dilakukan pegawai dan berbagai satuan lembaga sehingga dapat berjalan selaras dan seras.

Daftar Pustaka

Kurniatin, Didin. dkk. 2012. MANAGEMEN PENDIDIKAN: Konsep dan Prinsip 
Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: AR.RUZZ MEDIA
Mulyasa. 2002. MANAGEMEN BERBASIS SEKOLAH (konsep, strategi, dan 
implementasi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rohiat. 2008. MANAGEMEN SEKOLAH-Teori Dasar dan praktik. Bandung: 
PT Refika Aditama.
Usman, Husaini. 2006. MANAGEMEN Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. 
Jakarta: PT Bumi Angkasa.
Yusuf Musfirotun. 2012. MANAGEMEN PENDIDIKAN (Sebuah pengantar). 
Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.
http://simpangmahar.blogspot.com/2010/05/konsep-perencanaan-pendidikan.html



Post a Comment

 
Top